Ivanka Trump: Beri Ayah Saya Kesempatan

CNN Indonesia
Jumat, 20 Jan 2017 17:58 WIB
Soal aksi protes yang diperkirakan mewarnai pelantikan Donald Trump, Ivanka Trump meminta publik AS memberi ayahnya kesempatan mengemban tugas sebagai presiden.
Soal aksi protes yang diperkirakan mewarnai pelantikan Donald Trump, Ivanka Trump meminta publik AS memberi ayahnya kesempatan mengemban tugas sebagai presiden. (Reuters/Brendan McDermid)
Jakarta, CNN Indonesia -- Putri pertama Donald Trump, Ivanka Trump, meminta rakyat Amerika Serikat memberi kesempatan kepada ayahnya untuk memimpin negara. Pernyataan ini dilontarkan Ivanka menanggapi sejumlah laporan yang menyebutkan pelantikan Trump pada Jumat (20/1) waktu setempat akan diwarnai sejumlah aksi protes puluhan ribu warga.

"Berikan ayah saya kesempatan," ucap ibu dari tiga anak itu dalam sebuah wawancara dengan ABC News, seperti dikutip AFP, Jumat (20/1).

Sentimen anti-Trump semakin merebak usai taipan real estate itu memenangi pemilu 8 November lalu mengalahkan rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. Usai kemenangan Trump, tak sedikit warga yang khawatir dan mengecam hasil pemilu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, selama masa kampanye, Trump dikenal kerap melontarkan sejumlah komentar yang kontroversial dan serampangan terkait isu sensitif seperti isu imigran, dunia Islam, dan globalisasi.

"Ayah saya adalah pemersatu. Bagi setiap pengkritik, berikan dia kesempatan dan waktu untuk menjalankan tugasnya. Biarkan dia membuktikan bahwa anggapan Anda salah," katanya.

Menurut perkiraan panita pelantikan, sekitar 900 ribu orang, baik pendukung Trump maupun pemrotes, akan memadati Washington untuk menghadiri prosesi pelantikan presiden di Capitol Hill nanti. 

Sekitar 30 ormas dilaporkan sudah mendapatkan izin untuk berunjuk rasa sebelum, saat, dan sesudah prosesi pelantikan berlangsung. Jumlah demonstran ini meningkat jauh jika dibandingan saat pelantikan presiden-presiden AS sebelumnya. Sekitar 28 ribu personel keamanan dikerahkan untuk mengamankan acara pelantikan.

Meskipun begitu, pengusaha berusia 35 tahun itu mengakui bahwa ayahnya kerap melontarkan komentar yang menimbulkan kontroversi. Ivanka menuturkan, dirinya telah meminta Trump untuk tidak membuat komentar kontroversial lagi khususnya di akun twitter pribadinya.

Ivanka mengaku sering memberikan masukan bagi Trump meski ayahnya itu tidak meminta. Ia juga mengatakan beberapa kali menasihati Trump mengenai postingan Twitter-nya tersebut.

Sementara itu, sejumlah spekulasi muncul tentang potensi Ivanka menjadi ibu negara de facto saat Trump resmi menjabat di gedung Putih. Pasalnya, beberapa waktu lalu, ibu tirinya, Melania Trump memutuskan untuk tetap tinggal di New York menemani adik bungsunya, Baron yang masih bersekolah.

Namun Ivanka menampik. "Hanya ada satu ibu negara dan itu ialah Melania. Ia akan menjadi ibu negara yang luar biasa. Saya bangga padanya. Dia cerdas, hangat, dan penuh perhatian," ungkap Ivanka.

"Sementara itu, di Washington, saya akan fokus berkeliling menjelajahi AS untuk mendengarkan dan mendapatkan masukan supaya bisa menambah nilai positif bagi bangsa," tuturnya menambahkan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER