Sehari setelah Dilantik, Trump Kunjungi Markas CIA

CNN Indonesia
Jumat, 20 Jan 2017 15:55 WIB
Donald Trump berencana mengunjungi markas CIA, lembaga yang kerap dikritik keras olehnya, di hari pertama menjabat sebagai presiden.
Donald Trump berencana mengunjungi markas CIA, lembaga yang kerap dikritik keras olehnya, di hari pertama menjabat sebagai presiden. (Reuters/Brian Snyder)
Jakarta, CNN Indonesia -- Donald Trump berencana mengunjungi markas Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA), di hari keduanya menjabat sebagai presiden, Sabtu (21/1).

Seorang pejabat senior intelijen AS menuturkan, konglomerat yang malam ini bakal resmi di lantik itu berkunjung ke sana untuk melantik Mike Pompeo, kandidat Kepala CIA baru yang diusulkan oleh Trump. 

Pompeo sudah menjalani uji kelayakan pada pekan ini. Namun hingga saat ini, belum ada keputusan akhir mengenai pencalonan Pompeo menjadi Kepala CIA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan The Independent Jumat (20/1), kunjungan ini hanya upaya simbolik lantaran taipan real estate itu selama ini memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan organisasi mata-mata tersebut. 

Pasalnya, menyusul kemenangan Trump di pemilu 8 November lalu, CIA menyeret nama Trump karena dianggap terlibat dalam dugaan campur tangan Rusia meretas dan mengganggu pemilu Amerika.

Meskipun konglomerat asal New York itu mengaku Rusia telah mengintervensi proses pemilu kemarin, Trump berkeras menampik tudingan bahwa keterlibatan Kremlin itu ditujukan untuk memenangkan dirinya dalam pilpres.

Hubungan Trump dan badan intelijen semakin renggang setelah dirinya menuduh komunitas intelijen AS bersekongkol dengan beberapa media negara itu untuk menjatuhkannya.

Trump menuding komunitas AS membocorkan sejumlah dokumen “tidak berdasar” yang mengklaim bahwa Rusia menghimpun informasi tindakan tidak senonohnya kepada media.

Melalui akun Twitternya, Trump menyalahkan badan intelijen sengaja membiarkan dokumen-dokumen tersebut tersebar di media. Ia kemudian mengkritik dan menyamakan badan intelijen AS dengan Nazi Jerman.

"Saya pikir itu memalukan, memalukan bahwa badan intelijen memperbolehkan informasi yang ternyata begitu palsu. Saya pikir itu memalukan, dan saya mengatakan bahwa itu sesuatu yang Nazi Jerman lakukan, "kata Trump seperti dilansir dari Reuters, Kamis (12/1).

Menanggapi hal ini, Direktur CIA, John Brennan membalas komentar pedas Trump dengan mengatakan, “Trump harus sadar dan memahami dampak dari komentarnya [yang membawa nama Nazi] itu. Komentarnya itu sama sekali tidak patut dihargai."

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER