WikiLeaks Minta Dikirimi Dokumen Pajak Trump untuk Dibocorkan

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Selasa, 24 Jan 2017 13:35 WIB
Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, akan merilis dokumen pajak Presiden AS Donald Trump jika ia tetap tidak akan merilis dokumen pajaknya sesuai janji.
Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, mengatakan bahwa sikap Trump yang tidak transparan ini lebih buruk ketimbang rivalnya saat kampanye, Hillary Clinton. (AFP Photo/Pool/John Stillwell)
Jakarta, CNN Indonesia -- WikiLeaks meminta seseorang untuk mengirimkan dokumen pajak Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, agar bisa dibocorkan kepada publik.

"Penasihat Trump hari ini menuturkan tidak akan merilis dokumen pajak Trump. Maka, kirim dokumen pajak itu ke https://wikileaks.org/#submit sehingga bisa dipublikasikan," bunyi kicauan dari akun Twitter WikiLeaks, seperti dilansir The Independent, Selasa (24/1).

Keinginan ini muncul setelah penasihat Trump, Kellyanne Conway, mengatakan bahwa sang presiden tidak akan pernah merilis dokumen pajak itu kepada publik, meskipun selama ini masyarakat sudah mendesak.

"Dia [Trump] tidak akan merilis dokumen pajaknya. Kami memastikan pembayaran pajak Trump sudah sesuai hukum saat pemilu kemarin. Rakyat Amerika juga tidak peduli," tutur Conway. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Conway ini muncul setelah ratusan ribu orang menandatangani petisi yang mendesak Trump mempublikasikan riwayat pembayaran pajaknya.

Sejak 1976, setiap presiden AS, bahkan pejabat publik lainnya, selalu mempublikasikan dokumen pembayaran pajak dan bisnis mereka.

Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, mengatakan bahwa sikap Trump yang tidak transparan ini lebih buruk ketimbang rivalnya saat kampanye, Hillary Clinton.

"Pelanggaran Trump terhadap janji untuk merilis data pajaknya ini bahkan lebih serampangan dari tindakan Clinton menyembunyikan pidatonya ke Goldman Sachs," tutur Assange.

Saat masa kampanye, WikiLeaks pernah meretas surat elektronik ketua kampanye Clinton, John Podesta, yang salah satunya berisi transkrip pidato untuk dibacakan di sebuah acara yang digelar Goldman Sachs.

Pidato itu dilaporkan menyinggung mengenai peran Wall Street dalam regulasi finansial, hubungan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, hingga kerugian yang dialami Kementerian Luar Negeri AS akibat pembocoran dokumen oleh WikiLeaks.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER