Thailand Minta Laos Ekstradisi Pelaku Penghina Kerajaan

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2017 21:20 WIB
Penghinaan terhadap keluarga kerajaan adalah kejahatan serius di mata hukum Thailand hingga dapat dikenakan sanksi sampai 15 tahun penjara.
Dugaan penghinaan terhadap keluarga kerajaan Thailand meningkat seiring dengan pengangkatan Maha Vajiralongkorn sebagai raja baru, menggantikan ayahnya, Bhumibol Adulyadej, yang meninggal pada Oktober lalu. (Reuters/Sukree Sukplang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Thailand, Prawit Wongsuwan, meminta Kepala Dewan Keamanan Nasional, Thawip Netniyom, terbang ke Laos untuk secara resmi meminta negara itu mengekstradisi terduga penghina kerajaan.

"Laos telah menanggapi dengan sangat baik tentang semua permintaan kami. Kami juga telah memberikan rincian tersangka kepada pemerintah Laos," ujar Prawit kepada wartawan seperti dikutip Reuters, Jumat (27/1).

Kasus ini muncul di tengah meningkatnya dugaan penghinaan terhadap keluarga kerajaan Thailand, seiring dengan pengangkatan Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn sebagai raja baru, menggantikan ayahnya, Bhumibol Adulyadej, yang meninggal pada Oktober lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penghinaan terhadap keluarga kerajaan adalah kejahatan serius di mata hukum Thailand, hingga bisa dikenakan sanksi sampai 15 tahun penjara.

Prawit menuturkan, sampai saat ini Thailand telah meminta tujuh negara untuk mengekstradisi setidaknya 19 tersangka kasus lese-majeste atau penghinaan kerajaan.

Salah satu penyelidikan yang mendapatkan sorotan luas adalah terhadap media BBC.

BBC dilaporkan membuat artikel berisi profil Vajiralongkorn yang dianggap sebagaian besar warga sebagai bentuk penghinaan.

Masyarakat memang diminta untuk melaporkan segala bentuk dugaan penghinaan monarki. 

Thailand bahkan meminta penyedia layanan internet dan kantor media sosial di negara itu untuk melaporkan dan menghapus konten-konten yang dinilai menyinggung martabat raja.

Sejumlah organisasi pengawas hak internasional mengkritik penerapan hukum lese majeste Thailand yang dinilai terlalu berat. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER