Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang warga negara Indonesia, Endah Cakrawati, 30, tewas dalam insiden pesawat jatuh di Sungai Swan, Perth, Australia, dalam perayaan Australia Day pada Kamis (26/1).
Endah dan kekasihnya yang berasal dari Australia, Peter Lynch, 52, tewas ketika sedang menaiki pesawat kecil jenis Grumman G-73, dalam festival kembang api dan pesawat, Perth Skyworks.
Seperti diberitakan
ABC News, Jumat (27/1), pesawat itu jatuh ke sungai sekitar pukul 17.00 waktu setempat, menewaskan pasangan itu dan sang pilot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian nahas itu disaksikan oleh ratusan pengunjung festival tersebut. Para saksi mata menyebut, pesawat itu sedang terbang mengikuti pesswat lain di depannya sebelum terhempas ke sungai.
Orang-orang langsung berhamburan mendekati lokasi jatuhnya pesawat dan berupaya menyelamatkan mereka, meskipun usaha mereka sia-sia.
Kepolisian setempat segera membubarkan festival kembang api yang diperkirakan dapat menarik sekitar 300 ribu pengunjung itu.
Komisaris polisi setempat, Stephen Brown, menuturkan bahwa pihak berwenang akan melakukan proses penyelidikan untuk mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat.
"Pertama kita akan memanfaatkan tempat kejadian perkara untuk penyelidikan. Ini penting dilakukan agar polisi bisa menyaring semua informasi di TKP untuk mengetahui penyebab insiden ini," tutur Brown.
Wali Kota Perth, Lisa Scaffidi, mengatakan bahwa festival tahunan ini tidak akan dibuka kembali. Pemerintah akan melakukan peninjauan lebih lanjut sebelum menggelarnya lagi di tahun-tahun mendatang.
Sementara itu, Konsulat Jenderal RI di Perth dikabarkan telah menghubungi keluarga Endah mengenai kabar duka ini.
Endah merupakan seorang investor dan manajer hubungan publik Perusahaan Cokal, perusahaan batubara yang beroperasi di Indonesia, Mozambik, dan Tanzania.
(has)