Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah mobil berisi gas silinder meledak di depan markas kelompok pelobi Kristen di Canberra, Australia, pada Kamis (22/12).
"Pengendara diduga meledakkan gas silinder di dalam kendaraan, menyebabkan ledakan yang merusak kendaraan dan gedung," ujar komandan kepolisian Daerah Pusat Australia, Mark Walters, sebagaimana dikutip
AFP.
Direktur manajemen kelompok Lobi Kristen Australia, Lyle Shelton, melansir foto mobil putih yang hangus di depan kantornya tersebut dengan keterangan, "terkejut melihat ini bisa terjadi di Australia."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shelton kemudian membeberkan, kelompoknya tersebut sepanjang tahun ini sudah menerima sejumlah ancaman pembunuhan karena menentang pernikahan sesama jenis.
Namun, Walters menekankan bahwa polisi belum dapat menentukan motif penyerangan ini. Pasalnya, pelaku kini sedang dalam kondisi kritis di rumah sakit akibat luka bakar di sekujur tubuhnya.
"Polisi sempat berbicara singkat dengan pria itu sebelum ia dirawat. Kami meyakini tindakan itu tak dimotivasi oleh dorongan politik, maupun ideologi keagamaan," tutur Walters.
Menteri Kehakiman Australia, Michael Keenan, pun memastikan bahwa insiden yang terjadi di kota pusat pemerintahan itu tak dianggap sebagai serangan teror.
"Saat ini, (kepolisian) tak menganggap ini sebagai insiden teroris dan tak ada imbauan keamanan bagi masyarakat," ucap Keenan.
(has/aal)