Penerobos KJRI Melbourne Ditangkap

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Selasa, 31 Jan 2017 17:35 WIB
Polisi Federal Australia menangkap pelaku penerobosan yang mengibarkan bendera OPM di KJRI Melbourne.
Ilustrasi Polisi Australia. (AAP/Julian Smith/via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Federal Australia (AFP) membenarkan telah menangkap pelaku penerobosan yang mengibarkan bendera Organisasi Papua Merdeka di Konsulat Jenderal RI Melbourne, Australia.

Dalam keterangan yang diperoleh CNNIndonesia.com, Selasa (31/1), konsulat mengatakan AFP dapat mengonfirmasi telah menangkap seorang pria berusia 42 tahun di pinggiran Melbourne, kemarin.

"Pria tersebut didakwa dengan pelanggaran di area yang dilindungi, bertentangan dengan Pasal 20 dari Perlindungan Orang dan UU Properti 1971," bunyi keterangan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, terduga pelaku telah ditebus dengan jaminan untuk hadir di Pengadilan Magistrat Melbourne, Kamis, 23 Februari.

"Karena masalah ini sekarang merupakan perkara di hadapan pengadilan, maka tidak akan sesuai untuk memberikan komentar lebih lanjut," kata KJRI.

Insiden ini terjadi sekitar pukul 12.52 waktu setempat, 6 Januari lalu, ketika sebagian besar staf KJRI Melbourne sedang salat Jumat. Pelaku menerobos halaman gedung aparteman tetangga KJRI sebelum memanjat pagar tembok KJRI yang tingginya lebih dari 2,5 meter.

Pemerintah langsung menyampaikan protes ke Australia serta meminta agar pelaku segera ditangkap dan ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.

Kemlu juga mengingatkan bahwa pemerintah Australia bertanggung jawab untuk melindungi perwakilan diplomatik dan konsuler yang ada di negara tersebut, sesuai dengan Konvensi Wina tahun 1961 dan 1963 mengenai hubungan diplomatik dan konsuler.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan pengibaran kasus ini merupakan tindakan kriminal murni. Karena itu, menurut Jokowi, insiden tersebut menjadi kasus kriminal dalam negeri Australia, dan tak ada urusannya dengan Indonesia.

"Itu urusan dalam negeri Australia, itu urusan kriminal, tidak ada hubungannya dengan NKRI, enggak ada," kata Jokowi belum lama ini.

Jokowi mengaku sudah mendapatkan laporan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait hal itu. Retno menyampaikan, Pemerintah Australia telah menambah jumlah personel aparat keamanan untuk mengamankan kawasan KJRI Melbourne usai diterobos.

"Dan sekarang saya sudah mendapatkan laporan dari Menlu (tentang) penambahan aparat keamanan dari Australia untuk kanan-kiri. Saya kira itu urusan dalam negeri Australia," katanya.

(aal)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER