Rusia Ingin Kerja Sama dengan NATO soal Teroris

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 01 Feb 2017 09:35 WIB
Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyebut NATO seharusnya menjadikan negaranya sebagai mitra memerangi terorisme global, bukan musuh dalam kawasan.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyebut NATO seharusnya menjadikan negaranya sebagai mitra memerangi terorisme global, bukan musuh dalam kawasan. (REUTERS/Yves Herman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzin menuturkan, cara pandang Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang masih menganggap Rusia sebagai ancaman keamanan di kawasan Eropa merupakan kesalahan besar.

Galuzin mengatakan, pengerahan dan peningkatan pasukan militer NATO di perbatasan Rusia, seperti di sejumlah negara Baltik, bukanlah upaya menghindarkan Eropa dari ancaman terorisme.

“Fokus NATO itu tidak menyelesaikan malasah keamanan yang selama ini dihadapi negara anggotanya. Lihat Berlin atau Paris dan sejumlah negara Eropa lain yang diserang terorisme,” ujar Galuzin di Jakarta, Selasa (31/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Galuzin berujar, NATO seharusnya tidak lagi melihat Kremlin sebagai musuh di kawasan. Menurutnya, Eropa sepatutnya menjadikan Rusia sebagai mitra, khususnya dalam memerangi teror global, seperti yang baru-baru ini dilakukan Turki.
Usai berhasil menggagas kesepakatan gencatan senjata dan pembicaraan damai di Suriah, Rusia dan Turki meningkatkan koordinasi dalam perang melawan ISIS.

Moskow dan Ankara baru-baru ini mengerahkan operasi serangan udara gabungan terhadap ISIS yang berlangsung di kota Al-Bab, Provinsi Aleppo, Suriah. Kota itu adalah pusat operasi pemberangusan ISIS yang digelar tentara Turki dan pemberontak Suriah.

Ini merupakan pertama kalinya Rusia dan Turki bekerja sama secara militer setelah selama ini keduanya saling bertolak belakang dalam perang sipil Suriah.

Rusia berharap hal tersebut juga bisa terjalin dengan Eropa. Galuzin mengatakan, Rusia siap bernegosiasi dengan Eropa untuk membangun kembali hubungan kedua pihak secara konstruktif untuk mengurangi ketegangan di kawasan.

Di luar niat itu, Galuzin menyatakan, Moskow tetap akan merespons pengerahan pasukan NATO di dekat perbatasannya itu secara tegas.

Kremlin akan mengambil langkah militer yang diperlukan untuk memastikan adanya keseimbangan kekuatan militer di wilayah timur Eropa, yang selama ini menjadi sumber ketegangan antara Eropa dan Rusia.

“Kami akan menerapkan langkah-langkah iiter yang sesuai dengan kebijakan keamanan Rusia dalam menanggapi peningkatan pengerahan pasukan NATO di dekat perbatasan kami,” tutur Galuzin.
(abm/aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER