Trend Sewa Biksu di Jepang Meningkat

AFP | CNN Indonesia
Rabu, 01 Feb 2017 15:37 WIB
Warga Jepang kini lebih sering mempergunakan jasa perusahaan komersial untuk mengundang biksu Buddha melakukan upacara keagamaan di rumah.
Biksu agama Buddha Jepang kini memberi layanan tidak hanya di vihara saja tetapi ke rumah umat. (AFP/Behrouz Mehri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam ruangan yang wangi dengan dupa, biksu bernama Kaichi Watanabe melantunkan ayat-ayat agama Buddha dalam acara peringatan satu tahun wafatnya seorang perempuan.

Pria berusia 41 tahun ini tampil seperti pada umumnya biksu di Jepang. Tetapi dia bukan ditugasi oleh vihara tertentu. Dia dipanggil secara khusus oleh keluarga almarhumah.

Menyewa biksu adalah bisnis yang paling berkembang di Jepang. Bisnis ini dikecam oleh kelompok yang berpandangan tradisional yang menentang komersialisasi agama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Watanabe bekerja di perusahaan bernama Minrevi yang berkantor pusat di Tokyo.

Perusahaan ini mengatakan permintaan akan biksu terus meningkat sejak perusahaan ini berdiri pada 2013 karena semakin banyak warga Jepang yang tidak lagi terikat dengan vihara.

Satu faktor penentu lain menurut perusahaan ini adalah karena warga tidak lagi percaya pada sistem sumbangan yang tidak transparan.

Di akhir upacara selama 30 menit ini, Biksu Watanabe membunyikan bel kecil dan membungkukkan tubuh untuk memberi penghormatan kepada keluarga almarhumah.

“Banyak vihara di dekat rumah kami, tetapi saya tidak tahu siapa yang harus dihubungi,” kata putera almarhum yang tidak mau disebutkan namanya seperti dikutip kantor berita AFP.

“Saya juga tidak tahu seberapa besar saya harus memberi sumbangan. Layanan ini jelas sistem biayanya.”

Melalui internet, klien bisa menyewa biksu dari Minrevi dengan harga mulai dari US$300 tergantung dari jenis upacara keagamaan yang diinginkan.

Pada 2010, toko ritail Aeon mengejutkan komunitas agama Buddha dengan layanan membawa klien ke vihara untuk acara pemakaman lengkap dengan daftar harga.

Daftar harga yang jelas ini menampar sistem lama yaitu biksu menerima sumbangan sebagai imbalan memimpin upacara keagamaan.

Komersialisasi Donasi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER