Imigran Jalan Kaki Terjang Udara Dingin dari AS ke Kanada

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 08 Feb 2017 15:12 WIB
Sebanyak 22 imigran rela berjalan kaki menerjang cuaca dingin hingga mencapai -20 derajat Celsius, melintasi perbatasan AS demi mengungsi ke Kanada.
Ilustrasi. (AFP Photo/Alfredo Estrella)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 22 imigran rela berjalan kaki menerjang cuaca dingin hingga mencapai -20 derajat celcius, melintasi perbatasan Amerika Serikat demi mengungsi ke Kanada.

Para imigran yang kebanyakan berasal dari Somalia ini mengaku lebih baik mengulang masa kelam mereka ketika kabur dari negaranya menuju AS dulu ketimbang harus diusir oleh Presiden Donald Trump.

"Kami sudah mendengar mengenai cuaca dingin yang mematikan itu, tapi kami tidak punya pilihan lain," ujar seorang imigran bernama Mohammad Kosar kepada media massa lokal, Winnipeg Free Press, sebagaimana dikutip AFP, Rabu (8/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dulu, Kosar kabur dari tanah kelahirannya karena ingin mencari perlindungan dan kehidupan yang lebih layak di AS. Namun kini, Trump menandatangani perintah eksekutif yang salah satunya melarang penerimaan pengungsi selama 120 hari.

Meskipun hakim di Washington sudah menangguhkan perintah itu, para imigran ini tetap saja takut akan ada sentimen negatif terhadap mereka.

Ketika melihat Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menerima pengungsi dari Suriah dengan tangan terbuka pada tahun lalu, mereka mengaku melihat sedikit harapan.

Mereka kian yakin ketika Trudeau menunjuk seorang kelahiran Somalia untuk menjadi menteri imigrasi Kanada pada bulan lalu.

Sesampainya di Kanada, para imigran itu memanggil kepolisian federal untuk meminta bantuan. Mereka kemudian dibawa ke pos perbatasan di Emerson, Manitoba.

"Mereka biasanya memanggil kami jika kedinginan atau tersesat dan kami akan menemukan mereka di pinggir jalan tol. Satu dari dua di antara mereka biasanya sudah kehilangan jarinya karena beku," ujar seorang anggota kepolisian Kanada, Paul Manaigre.

Manaigre mengatakan, para pengungsi itu biasanya datang berkelompok, sekitar empat hingga lima orang. Belakangan, jumlah pengungsi yang datang berjalan kaki ke Kanada meningkat. Namun, ia tak dapat memberikan angka pasti.

Kelompok terakhir yang tiba pada Sabtu lalu berjumlah 19 orang. Menurut Manaigre, para pengungsi itu tiba di Kanada dalam keadaan menggigil setelah berjalan kaki menerjang udara dingin selama lima jam. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER