Kurang Koordinasi, Rusia Tewaskan 3 Tentara Turki di Suriah

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Jumat, 10 Feb 2017 15:40 WIB
Jet tempur Rusia tidak sengaja memborbardir sebuah gedung di mana sejumlah tentara Turki sedang menggempur ISIS.
Kurang koordinasi, jet tempur Rusia tidak sengaja memborbardir sebuah gedung di mana sejumlah tentara Turki sedang menggempur ISIS. (Reuters/Abdalrhman Ismail)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga tentara Turki tewas dan 11 lainnya terluka saat jet tempur Rusia secara tidak sengaja memborbardir sebuah gedung di mana pasukan Presiden Recep Tayyip Erdogan tersebut sedang menggempur ISIS.

Diberitakan The Guardian, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, membenarkan "kecelakaan" ini. Peskov mengatakan, insiden ini terjadi lantaran minimnya kesepakatan dan koordinasi antara kedua pihak saat menggelar operasi serangan udara gabungan.

Melalui sebuah pernyataan, militer Turki menyatakan, kejadian bermula saat jet tempur Rusia menghantam sebuah bangunan di mana personil Turki tengah menargetkan ISIS. Insiden terjadi pada Kamis (9/2) pukul 08.40 pagi waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer kedua negara menggencarkan operasi serangan udara gabungan melawan ISIS sejak pertengahan Januari lalu, setelah selama ini berselisih paham dalam perang sipil Suriah.

Kerja sama antar kedua negara ini tak pernah terpikirkan sebelumnya. Pasalnya, hubungan Moskow dan Ankara sempat memanas, bahkan terputus akibat insiden penembakan pesawat tempur angkatan udara Rusia oleh Turki di perbatasan Suriah pada November 2015 silam.

Kecelakaan ini terjadi di saat operasi perlawanan terhadap ISIS ini sedang mengalami kemajuan. Kemajuan ini terjadi bukan hanya karena kerja sama Turki dengan Rusia, tapi juga berkat bantuan kelompok pemberontak Suriah.

Insiden ini terjadi bertepatan dengan kunjungan Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA), Mike Pompeo, ke Turki.

Di Ankara, Pompeo dijadwalkan bertemu dengan Erdogan dan kepala intelijen Turki, Hakan Fidan, guna membahas Suriah, termasuk rencana operasi merebut kembali Kota Al-Bab dan Raqqa dari tangan ISIS.

Di bawah komando Barack Obama, AS bekerja sama dan membantu pasukan Kurdi dalam menggempur ISIS di Suriah. Kurdi sendiri dianggap sebagai ancaman keamanan bagi Turki. Kini, sejumlah pejabat Turki pun mendesak Pompeo agar tidak membantu militer Kurdi. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER