Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah mendapat banyak tekanan dari anggota parlemen, Ibu Negara AS, Melania Trump membuka kembali akses Gedung Putih untuk tur pada Maret mendatang. Ungkapan ini, seperti dilansir AFP, ia sampaikan pada Selasa (14/2), tujuh pekan setelah suaminya Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS.
Tur Gedung Putih sangat populer di kalangan wisatawan yang datang ke Washington, anggota Kongres yang ingin mengajak para pemilih atau konstituennya, dan kedutaan asing yang ingin mengajak serta warga negaranya.
Beberapa anggota Kongres beberapa waktu lalu komplain dan mengajukan keberatan atas lamanya akses Gedung Putih tutup sejak inaugurasi Trump pada 20 Januari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melania Trump mengatakan tur publik akan kembali dibuka pada 7 Maret 2017.
"Saya sangat senang mengumumkan dibukanya kembali Gedung Putih untuk para pengunjung yang akan datang tahun ini. Gedung Putih merupakan tempat bersejarah dan ikonik dan kami tak sabar membagi keindahan dan sejarahnya pada publik," ungkapnya dalam pernyataan singkat.
"Saya berkomitmen akan restorasi dan pelestarian akan salah satu
landmark paling terkenal dari negara ini," tambah dia.
Penutupan akses Gedung Putih kali ini dianggap lebih lama dari biasanya dan membuat para anggota parlemen keberatan. Pada Minggu (12/2), Senator Iowa, Chuck Grassley memberi peringatan lewat akun Twitternya.
"Kapan Gedung Putih akan kembali dibuka untuk publik tur? saya ingin tahu," cuitnya.
Sekelompok anggota kongres yang terdiri dari dua puluhan orang kemudian menyampaikan surat pada pihak Gedung Putih pada Senin (13/2) mempertanyakan hal yang sama.
"Tradisi tur Gedung Putih sudah dimulai Thomas Jefferson pada 1805," ungkap surat tersebut.
Pada pemerintahan AS sebelumnya akses terhadap Gedung Putih segera dibuka pada publik tak lama setelah inaugurasi. Namun, pada pemerintahan Trump yang baru ditunjuk sebagai Presiden penutupan akses terbilang cukup lama dan tanpa pemberitahuan sehingga banyak yang bertanya-tanya.