Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari 1.000 warga Selandia Baru dievakuasi setelah pemerintah mengumumkan situasi gawat darurat akibat kebakaran besar yang melanda Christchurch pada Kamis (16/2).
Para petugas gawat darurat mengatakan, api awalnya melalap distrik Port Hills pada awal pekan ini. Di malam hari, api itu dengan cepat merambat hingga membakar lebih dari 1.800 hektar lahan.
"Situasi masih sangat serius. Polisi dan Pasukan Pertahanan bekerja keras sepanjang malam untuk mengevakuasi warga. Mereka mengitari daerah kunci dan patroli keamanan di daerah itu sudah dievakuasi," ujar Kepala Pertahanan Sipil Christchurch, David Adamson, sebagaimana dilansir
Reuters.
Aparat pun mengerahkan segala sumber daya semaksimal mungkin. Pesawat udara dan 15 helikopter dikerahkan ke lokasi kebakaran, jumlah maksimal yang aman untuk terbang dalam satu waktu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pilot helikopter dilaporkan tewas pada Selasa (14/2) akibat kecelakaan saat sedang berupaya memadamkan api.
Begitu parahnya kebakaran ini, Perdana Menteri Selandia Baru, Bill English, sampai-sampai membatalkan semua jadwalnya untuk memantau perkembangan di Christchurch.
Namun menurut para petugas gawat darurat, akan ada perubahan arah angin pada akhir pekan ini yang kemungkinan bisa menurunkan suhu dan kelembaban sehingga dapat mempercepat proses pemadaman api.