Tanpa Polisi, Pembunuhan terkait Narkotik Filipina Berlanjut

CNN Indonesia
Sabtu, 18 Feb 2017 03:39 WIB
Setelah polisi ditarik dari operasi, kini pelaku tidak dikenal membunuh sembilan orang per hari di Filipina, kata Amnesty Internasional.
Pembunuhan terkait perang narkotik Presiden Duterte masih berlanjut meski tanpa kepolisian. (REUTERS/Czar Dancel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok pemerhati HAM melaporkan pembunuhan atas dasar perang narkotik yang telah menewaskan ribuan orang di Filipina masih terus berlanjut.

Setelah tujuh bulan, Presiden Rodrigo Duterte akhirnya memerintahkan polisi untuk berhenti menggeluti operasi anti-narkotik akhir Januari lalu.

Jumlah korban terbaru yang dilaporkan kepada AFP menunjukkan ada 146 korban baru, menambah daftar panjang yang sebelumnya telah mencapai 6.846 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sasarannya masih sama, sejauh yang kami khawatirkan: orang terkat narkotik dan yang tinggal di permukiman kumuh," kata Wilnor Papa, pejabat Amnesty Internasional di Filipina, Jumat (17/2).

Papa mengatakan pembunuh yang tidak diketahui identitasnya kini membunuh sembilan, sepuluh orang per hari. Angka ini memang lebih rendah jika dibandingkan dengan saat polisi masih memimpin operasi.

Dalam insiden penembakan yang diliput oleh fotografer AFP, polisi menemukan empat orang tewas di sebuah gubuk yang berada di Manila Utara, kemarin. Suasana tempat tersebut hampir sama dengan kejadian sebelumnya ketika pembunuhan masih merajalela.

Sejumlah saksi mengatakan pelaku yang tidak dikenal menerobos masuk ke dalam rumah dan mulai menembak, sementara tiga orang lainnya turut menjadi korban di lokasi lain.

Duterte memerintahkan semua polisi berhenti melaksanakan operasi setelah seorang petugas korup menculik dan membunuh pengusaha Korea Selatan di markas besar kepolisian. Tindakan ini dilakukan dengan alasan pemerasan.

Namun, Duterte berjanji perang narkotik akan terus berlanjut. Dia bersumpah, akan lebih banyak lagi pecandu dan penyelundup narkotik yang tewas di bawah peperangan ini.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER