Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull membela posisi Israel dengan mengkritik PBB yang mengadopsi resolusi mengecam pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina.
Turnbull mengatakan negaranya tidak akan mendukung resolusi yang disetujui Dewan Keamanan PBB itu karena berat sebelah.
"Pemerintahan saya tidak akan mendukung resolusi sepihak yang mengkritik Israel seperti resolusi baru DK PBB. Kami juga menyesalkan adanya boikot yang dirancang untuk mendelegitimasi negara Yahudi," kata Turnbull dalam sebuah editorial Surat kabar
The Australian seperti dikutip
Reuters, Rabu (22/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Turnbull ini menanggapi langkah DK PBB pada Desember lalu mengadopsi resolusi berisikan kecaman terhadap Israel yang membangun ratusan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina.
Langkah unilateral Tel Aviv dikhawatirkan semakin meredupkan upaya perdamaian Israel dan Palestina yang telah diselimuti konflik puluhan tahun.
PBB mengadopsi resolusi tersebut setelah Amerika Serikat menyatakan abstain dalam pemungutan suara. Sementara 14 anggota Dewan Keamanan lainnya sepakat mendukung hal tersebut.
Kritikan Turnbull ini dilontarkan saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkunjung ke Negeri Kanguru.
Netanyahu jadi pemimpin Israel pertama yang berkujung ke Australia sejak negara Yahudi itu merdeka 1948 silam, meski Tel Aviv dan Canberra telah memiliki hubungan dekat sejak lama.
Meskipun begitu, Turnbull tetap menegaskan dukungan negaranya terkait solusi damai dua negara, upaya penyelesaian konflik Israel dan Palestina yang selama ini terus diupayakan oleh komunitas internasional.
Solusi damai dua negara telah lama menjadi landasan kebijakan masyarakat internasional untuk menuntun Palestina dan Israel meraih perdamaian.
"Kami mendukung suatu prospek yang mengakomodasi warga Israel dan Palestina hidup berdampingan sebagi hasil dari negosiasi langsung kedua negara tersebut," kata Turnbull.
Netanyahu menyambut baik kritikan Turnbull terhadap PBB ini dengan menyebut organisasi internasional itu kerap mengeluarkan sikap dan tindakan yang tidak masuk akal.
Netanyahu bahkan menyebut PBB sebagai pihak yang munafik.
"Australia berani dan bersedia mengkritik sikap munafik PBB yang terjadi tak hanya sekali ini saja," kata Netanyahu.
"PBB mampu melakukan sejumlah tindakan yang tidak masuk akal. Penting bagi negara-negara untuk berpikir lugas dan jernih seperti Australia ini," ucapnya menambahkan usai bertemu dengan Turnbull.
Meski telah dikecam PBB, Israel berkeras membangun ratusan permukiman di wilayah Palestina, khususnya Yerusalem Timur dan tepi Barat.
Israel bahkan meloloskan undang-undang yang melegalkan pembangunan sekitar 4.000 rumah di tanah privat milik warga Palestina di Tepi Barat.
(aal)