Sekitar 100 Nisan Makam Yahudi Philadelphia Dirusak Vandal

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 27 Feb 2017 07:42 WIB
Aksi vandalisme ini dianggap sebagai bukti bahwa semangat kelompok anti-Semit kian berkobar setelah Donald Trump menang dalam pemilihan umum November lalu.
Kepolisian mengetahui insiden ini setelah sekelompok warga yang berkunjung ke Pemakaman Mount Carmel melaporkan pada Minggu (26/2) pagi bahwa nisan dari tiga kerabat mereka terguling. (AFP Photo/Dominick Reuter)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 100 batu nisan di sebuah pemakaman Yahudi di Philadelphia, Amerika Serikat, dirusak vandal pada akhir pekan lalu, berselang sepekan setelah serangkaian insiden anti-Semit terjadi di berbagai pelosok AS.

Kepolisian mengetahui insiden ini setelah sekelompok warga yang berkunjung ke Pemakaman Mount Carmel melaporkan pada Minggu (26/2) pagi bahwa nisan dari tiga kerabat mereka terguling.

Setelah tiba di lokasi, petugas menemukan sekitar 100 nisan lainnya juga terguling. Mereka mengatakan, insiden ini diduga terjadi pada Sabtu (25/2) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya harap ini hanya ulah sejumlah anak mabuk. Namun, melihat banyaknya [nisan yang terguling], tampaknya ini memang ditargetkan," ujar seorang pengunjung, Andrew Malin, yang datang untuk berziarah ke makam ayahnya.

Kelompok pemerhati perkembangan kebencian di AS, Liga Anti-Fitnah, pun menawarkan bantuan dana sejumlah US$10 ribu atau setara Rp133 juta dengan bantuan dari Mizel Family Foundation.

Perhatian juga datang dari negara asing. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon, mengatakan, "Penistaan pemakaman Yahudi sangat mengejutkan dan menjadi sumber kekhawatiran. Yakin penuh otoritas AS akan menangkap dan menghukum pelakunya."

Tindakan vandalisme ini terjadi hanya sepekan setelah sekitar 170 nisan dihancurkan di Pemakanam Yahudi di St Louis. Tak hanya itu, sejumlah pusat komunitas Yahudi di AS juga mendapat ancaman bom.

Untuk menunjukkan solidaritas, warga Muslim AS menggalang dana hingga mencapai US$131 ribu atau setara Rp1,7 miliar melalui situs LauncGood.

Komunitas Yahudi mengatakan, aksi vandalisme ini merupakan bukti bahwa semangat kelompok-kelompok anti-Semit kian berkobar setelah Donald Trump menang dalam pemilihan umum November lalu.

Hal ini terbukti dengan meningkatnya sentimen anti-Semit sejak Trump resmi menjabat sebagai Presiden AS pada 20 Januari lalu. Sejak awal Februari saja, setidaknya 11 pusat komunitas Yahudi di berbagai penjuru AS harus dievakuasi karena mendapat ancaman bom.

Trump sebenarnya sudah melontarkan pernyataan yang mengecam tindakan anti-Semit ini. Namun menurut sejumlah kelompok Yahudi, pernyataan ini terlambat. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER