Polisi Akui Keberadaan Perusahaan Senjata Korut di Malaysia

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 28 Feb 2017 11:52 WIB
Kepala Polisi Diraja Malaysia mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah mengetahui keberadaan dua perusahaan senjata yang dioperasikan oleh Korut di Kuala Lumpur.
Kepala Polisi Diraja Malaysia, Khalid Abu Bakar, mengatakan bahwa pihaknya kini sedang menyelidiki keberadaan kantor perusahaan senjata Korea Utara di Kuala Lumpur. (Reuters/Athit Perawongmetha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polisi Diraja Malaysia, Khalid Abu Bakar, mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah mengetahui keberadaan dua perusahaan senjata yang dioperasikan oleh Korea Utara di Kuala Lumpur.

"[Kedua perusahaan] sedang diperiksa. Kami juga mengambil segala langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan dengan regulasi internasional mengenai sanksi yang berkaitan," ujar Khalid, dikutip dari Reuters, Selasa (28/2).

Keberadaan perusahaan senjata bernama Glocom dan dua institusi terkait lainnya ini terkuak setelah Reuters melaporkan hasil penyelidikan mereka di lokasi yang diduga merupakan kantor badan tersebut.

Di sudut daerah Little India di Kuala Lumpur, berdiri sebuah gedung kumuh. Di lantai dua gedung tersebut, perusahaan alat militer bernama Glocom mendirikan kantornya.

Perusahaan ini menjual peralatan radio perang yang sebenarnya sudah dilarang dalam sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Draf laporan PBB yang dilihat Reuters menyatakan, Glocom dioperasikan oleh Biro Pengakuan Umum (RGB), insitusi intelijen Korut yang mengawasi semua operasi penyamaran mata-mata di luar negeri. Di lapangan, Glocom dioperasikan oleh perusahaan basis Singapura, Pan Systems.

Direktur Pengatur Pan Systems, Louis Low, mengatakan bahwa perusahaannya memang sempat memiliki kantor di Pyongyang sejak 1996 silam. Namun, mereka sudah memutus hubungan dengan Korut pada 2010.

Namun menurut seorang sumber, salah satu direktur Pan Systems adalah Ryang Su Nyo. Ia secara rutin melapor kepada Kantor Penghubung 519, salah satu departemen di RGB.

Ryang dilaporkan sering berkunjung ke Singapura dan Malaysia untuk bertemu dengan perwakilan Pan Systems.

Dalam satu perjalanan pada Februari 2014 lalu, Ryang dan dua warga Korut lain ditahan di Malaysia karena menyelundupakn US$450 ribu melalui bea cukai bandara Kuala Lumpur.

Ketiga warga Korut itu mengaku kepada otoritas Malaysia, mereka bekerja untuk Pan Systems dan uang itu merupakan milik Kedutaan Besar Korut di Kuala Lumpur. Jaksa Agung Malaysia memutuskan untuk tidak menuntut ketiga orang itu karena kurang bukti. 
Polisi Akui Keberadaan Perusahaan Senjata Korut di MalaysiaKetiga warga Korut itu mengaku kepada otoritas Malaysia, mereka bekerja untuk Pan Systems dan uang itu merupakan milik Kedutaan Besar Korut di Kuala Lumpur. (AFP Photo/Manan Vatsyayana)
Betapa pun kuat fondasi Glocom, bisnis mereka tak akan lancar tanpa dukungan dari politisi lokal. Menurut draf laporan PBB itu, salah satu rekan awal Glocom adalah Mustapha Ya'akub, seorang anggota senior partai berkuasa di Malaysia, UMNO.

Sebagai sekretaris biro hubungan internasional dari sayap pemuda UMNO sejak 1990-an, Mustapha sudah menjalin hubungan politik dengan negara-negara seperti Iran, Libya, dan Korut.

Merujuk pada laporan Reuters, kantor Glocom di Little India sendiri dulu pernah menjadi markas perusahaan milik Pemuda UMNO.

Mustapha sendiri mengakui bahwa ia pernah berhubungan dengan Glocom. Namun, ia tidak mengetahui bisnis yang kini dijalankan oleh Glocom.

Terlepas dari keengganan berbagai pihak untuk mengungkap informasi mengenai Glocom, sebenarnya keterangan mengenai perusahaan itu sebenarnya dianggap sudah cukup jelas terlihat dari sejumlah foto di situs resminya.

Sebut saja sebuah foto yang menunjukkan seorang pekerja pabrik sedang mencoba sistem radio Glocom. Sebuah plakat di dekat pekerja itu menyatakan bahwa ia merupakan peraih The Model Machine No. 26 Prize, penghargaan yang diberikan oleh Kim Jong-il. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER