Jokowi Minta Yaman Jamin Keselamatan WNI di Tengah Konflik

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Selasa, 07 Mar 2017 21:52 WIB
Presiden Jokowi meminta Presiden Rabbu Mansour Hadi untuk menjamin keselamatan WNI di Yaman selagi konflik masih berkecamuk di negara itu.
Dalam perbincangan tersebut, Jokowi juga mendorong upaya perdamaian inklusif oleh pemerintah Yaman untuk mengakhiri perang sipil yang telah memporak-porandakan negara itu sejak 2015 lalu. (AFP Photo/Pool/Bagus Indahono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meminta Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi untuk menjamin keselamatan warga negara Indonesia di Yaman selagi konflik masih berkecamuk di negara itu.

Hal ini disampaikan oleh Jokowi saat bertemu dengan Hadi di sela Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA), di Jakarta, Selasa (7/3).

"Presiden minta perhatian agar mahasiswa Indonesia yang di Yaman tetap dilindungi karena 2.600 warga kan sudah dievakuasi, ternyata masih ada 600 lagi yang tinggal di kota Salalah, di antara Oman-Yaman," ujar Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, yang turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bilateral itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam perbincangan tersebut, Jokowi juga mendorong upaya perdamaian inklusif oleh pemerintah Yaman untuk mengakhiri perang sipil yang telah memporak-porandakan negara itu sejak 2015 lalu.

“Pak Presiden menyatakan RI terus mendukung Yaman bisa ambil langkah damai dalam rekonsiliasi konflik mereka. Yaman menuturkan sedang mengupayakan itu. Kami harap rekonsiliasi berjalan inklusif,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM Fachir, yang juga mendampingi Jokowi.

Dalam pertemuan bilateral itu, Fachir menuturkan, kedua pemimpin banyak membahas situasi dan kondisi masing-masing negara. Indonesia juga menyatakan simpatinya terhadap konflik sipil yang belum juga usai di Yaman.

Fachir mengatakan, Indonesia siap berkontribusi untuk pembangunan di Yaman pasca perang. Salah satunya, tutur Fachir, dengan menawarkan sejumlah perusahan Indonesia untuk berinvestasi di negara itu.

“Yaman menceritakan kondisi mereka yang sedang kesulitan. Kita [Indonesia] dengan senang hati mau berkontribusi dalam membantu Yaman merekonstruksi negaranya pasca konflik,” katanya.

Upaya damai antara kelompok pemberontak Houthi dan Pemerintahan Mansur Hadi belum berhasil tercapai sejak perang sipil di negara itu pecah pada Maret 2015 lalu.

Dalam perundingan terakhir, Houthi sepakat untuk menyerahkan senjata berat dan menarik mundur pasukan dari kota-kota utama dengan timbal balik dapat berpartisipasi dalam pemerintahan gabungan bersama jajaran kabinet Hadi.

Namun, Hadi menolak draf kesepakatan tersebut. Hadi menegaskan bahwa ia merupakan pemerintah resmi yang diakui oleh masyarakat internasional.

Konflik ini pun terus memakan korban. PBB melaporkan, hampir 6.000 orang tewas dalam pertempuran Yaman, sementara ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi.

Setengah dari korban jiwa itu diperkirakan merupakan warga sipil. Sekitar 700 anak-anak diperkirakan terbunuh dan 1.000 lainnya terluka dalam setahun terakhir.

Konflik ini menimbulkan kekhawatiran di kawasan. Selama ini, pemerintah Yaman didukung oleh Saudi, sementara Houthi disebut didukung oleh Iran. Jika dibiarkan, situasi ini dikhawatirkan akan mengguncang Timur Tengah dan menghancurkan Yaman.

Selain membahas konflik Yaman, pertemuan bilateral Jokowi dan Mansour Hadi turut membahas penguatan kerja sama ekonomi kedua negara. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER