Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok teroris Al Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) dilaporkan menangkap dua anggota militan yang dituding menjadi mata-mata untuk Amerika Serikat di Yaman.
Seorang kepala suku anonim melaporkan, kedua militan tersebut ditangkap pada Rabu (8/3) di Kabupaten Mawjan, Provinsi Abyan, distrik yang selama beberapa minggu terakhir menjadi target perseteruan antara pasukan udara AS dan AQAP.
Diberitakan
AFP, Abyan merupakan pusat perang antara angkatan udara AS dan AQAP. Perang pesawat nirawak tersebut dimulai sejak Donald Trump menjabat sebagai presiden AS pada 20 Januari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Washington diperkirakan telah meluncurkan setidaknya 40 serangan udara dengan sejumlah pesawat tempur dan drone-nya sejak minggu lalu.
Serangan udara AS itu menargetkan bagian selatan Provinsi Abyan, Shabwa, hingga Baida yang berada di utara Yaman.
Gedung Putih menganggap AQAP sebagai jaringan jihad paling berbahaya. Menurut AS, kelompok itu sedang merencanakan aksi teror di negara Barat dalam beberapa bulan terakhir.
AQAP memang disebut sebagai kelompok militan paling aktif. Kelompok ini telah meledakkan pesawat yang menuju AS dan mengklaim bertanggung jawab atas penembakan di kantor redaksi Charlie Hebdo, Perancis, beberapa waktu lalu.
Sejak awal 2015, kondisi di Yaman semakin rentan pasca direbutnya Istana Kepresidenan oleh kelompok pemberontak Houthi, sehingga terjadi kekosongan kekuasaan.
Kondisi rentan ini kemudian dimanfaatkan AQAP untuk menyebarkan propaganda dan pengaruhnya.
(has)