Penembakan di Kafe Swiss, Dua Orang Tewas

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Jumat, 10 Mar 2017 09:53 WIB
Dua orang tak dikenal tiba-tiba masuk ke salah satu kafe di Basel, Swiss, menembak kerumunan pengunjung hingga tewaskan dua kostumer dan melukai tiga lainnya.
Dua orang tak dikenal tiba-tiba masuk ke salah satu kafe di Basel, Swiss, menembak kerumunan pengunjung hingga menewaskan dua pelanggan dan melukai tiga orang lainnya. (AFP Photo/Sebastien Bozon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua pria bersenjata menyerbu satu kafe di Kota Basel, Swiss, menewaskan dua pengunjung dan melukai tiga orang lainnya pada Kamis (9/3) malam.

Kepolisian melaporkan, dua pria tak dikenal itu datang ke Cafe 56 sekitar pukul 20.15 malam waktu setempat dan melepaskan beberapa tembakan secara acak.

"Dua pelanggan [kafe] tewas terbunuh, yang lainnya dalam kondisi kritis," bunyi pernyataan resmi polisi seperti dikutip AFP, Jumat (10/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, kedua pelaku masih dalam pencarian polisi. Keduanya dikabarkan kabur ke arah stasiun terdekat tak lama setelah penembakan terjadi.

Saat ini, polisi belum bisa menjelaskan motif pelaku penembakan dan meminta seluruh masyarakat dan pihak yang memiliki informasi untuk segera melapor.

"Kami belum mengetahui alasan di balik serangan itu. Kami akan selidiki," demikian pernyataan dari kantor kejaksaan Basel.

Sesaat setelah insiden terjadi, pihak berwenang menutup akses ke jalanan sekitar kafe tersebut. Sebuah lubang bekas peluru terlihat di salah satu jendela bangunan yang terletak di lingkungan perumahan penduduk itu.

Kepolisian terlihat mulai mengumpulkan bukti forensik dan mengolah tempat kejadian perkara.

Menurut seorang warga lokal, kedai tersebut memiliki reputasi baik di kota Basel, meski di tangan pemiliknya yang lama, kafe itu diduga pernah terkait dengan perdagangan narkoba.

"Tapi sejak pemilik kafe itu berganti beberapa tahun lalu, kafe tersebut kembali menjadi kafe biasa," tuturnya.

Kejahatan bersenjata jarang terjadi Swiss, meski negara di Eropa ini menjadi salah satu negara dengan kepemilikan senjata api tertinggi di dunia.

Warga diperbolehkan menyimpan senjata api di rumah mereka walaupun sedang tidak dalam periode wajib militer.

Hak kepemilikan senjata api ini menjadi kontroversi di negara berpenduduk 8 juta orang itu. Pasalnya, senjata ini kerap digunakan dalam sejumlah insiden rumah tangga.

Januari lalu, seorang pria berpakaian militer melukai dua petugas polisi saat mereka mencoba menggeledah rumahnya di bagian timur laut Swiss. Penggeledahan polisi itu dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan atas kepemilikan kebun ganja oleh sang pemilik rumah.

Sang pemilik rumah akhirnya menembak dirinya sendiri setelah mencoba melarikan diri dan akhirnya terkepung polisi. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER