Penyusup Gedung Putih Mengaku Tahu Info soal Peretas Rusia

CNN Indonesia
Minggu, 12 Mar 2017 10:25 WIB
Gedung Putih kembali disusupi seorang pria asing. Dia mengaku ingin bertemu Presiden Trump untuk menyampaikan informasi soal peretas Rusia.
Ilustrasi petugas keamanan Gedung Putih. (Reuters/Gary Cameron)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria yang membawa ransel, semprotan gas air mata dan surat untuk Presiden Donald Trump ditangkap karena menerobos pengamanan di kompleks Gedung Putih dan dipergoki petugas.

Menurut laporan yang dirilis Sabtu (11/3), dia ditangkap petugas Dinas Rahasia di dekat pintu masuk bagian selatan, menuju ke kediaman eksekutif, malam harinya..

Insiden ini terjadi beberapa saat sebelum tengah malam ketika Presiden sedang berada di Gedung Putih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku, yang teridentifikasi lewat catatan pengadilan sebagai Jonathan Tran, 26, asal California, mengaku datang ke kantor Kepresidenan itu untuk menemui Trump.


"Tidak, saya teman Presiden. Saya punya janji," kata Tran ketika didatangi petugas, menurut laporan yang dikutip CNN itu.

Ketika ditanya bagaimana dia bisa sampai ke sana, Tran mengaku meloncat pagar. Petugas menemukan dua kaleng semprotan gas air mata dan paspor dari Tran.

Dia tampak hadir di Pengadilan Tinggi Washington DC sebelum 17.00 waktu setempat, mengenakan jaket bertudung biru gelap. Hanya sedikit perkataan yang keluar dari mulutnya.

Tran hanya mengatakan "ya" dengan suara yang sangat pelan ketika diberitahu soal hak-haknya dalam menjalani proses hukum. Atas perbuatannya, dia dijatuhi pasal penerobosan dan akan dihadapkan dengan hakim pengadilan federal, Senin ini.


Hakim mengatakan ada cukup alasan untuk menahan Tran karena dia berisiko melarikan diri dan mengakibatkan bahaya untuk masyarakat.

Insiden tersebut dideskripsikan dalam laporan polisi yang diperoleh CNN. Menurut laporan itu, rekaman video keamanan menunjukkan Tran meloncati pagar di halaman Barat Laut dari Gedung Departemen Keuangan yang sejajar dengan Gedung Putih.

Dia berhasil masuk tanpa terdeteksi sebelum akhirnya dihampiri seorang petugas berseragam.

Menurut laporan yang diajukan ke Pengadilan Distrik AS, pada satu titik, Tran bersembunyi di belakang pilar Gedung Putih sebelum meneruskan aksinya ke pintu masuk serambi selatan.


Petugas Dinas Rahasia, Wayne Azevedo, dalam laporan tersebut mengatakan Tran juga membawa buku yang ditulis Trump, komputer jinjing dan surat yang menyinggung soal peretas Rusia. Dia mengaku mempunyai informasi penting terkait peretas tersebut.

Tran merasa dirinya dibuntuti dan komunikasinya disadap oleh pihak ketiga.

Azevedo menyebut Tran sebagai seorang penderita skizofrenia.

Ini bukan kali pertama Gedung Putih disusupi orang luar. Pada April 2016 lalu, seorang pria melemparkan ransel di pagar bagian utara dan meloncat masuk, sebelum akhirnya ditangkap.


Pada April 2015, Jerome Hunt dari California memanjat pagar bagain selatan dengan membawa paket mencurigakan, meski belakangan dinyatakan tidak berbahaya.

Setahun sebelumnya, ada dua insiden serupa yang terjadi pada Oktober dan April. Semua pelaku berhasil ditangkap petugas keamanan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER