Trump Undang Pemimpin Palestina ke Gedung Putih Bahas Israel

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Mar 2017 09:45 WIB
Pertemuan di Gedung Putih untuk mendiskusikan proses politik, karena AS berkomitmen untuk menciptakan perdamaian antara Palestina dan Israel.
Pertemuan di Gedung Putih untuk mendiskusikan proses politik perdamaian, karena AS berkomitmen untuk menciptakan perdamaian antara Palestina dan Israel. (REUTERS/Jim Lo Scalzo/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengundang pemimpin sekaligus Presiden Palestina Mahmoud Abbas ke Gedung Putih di Washington D.C.

Undangan tersebut disampaikan juru bicara Abbas, Nabil Abu Rdainah usai bosnya menerima panggilan telepon dari Trump, kemarin. Telepon tersebut merupakan yang pertama kali diterima Abbas setelah Trump resmi menjabat sebagai Presiden AS.

“Pertemuan di Gedung Putih menurut Trump untuk mendiskusikan proses politik, karena AS berkomitmen untuk menciptakan perdamaian antara Palestina dan Israel,” kata Abu Rdainah, dikutip dari Reuters, Sabtu (11/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abu Rdainah menuturkan, Pemerintah Palestina sebenarnya khawatir karena AS terlihat lebih memilih untuk mengakomodir Israel dalam meneruskan perundingan perdamaian antar kedua negara tersebut. Hal tersebut terlihat dari pendekatan yang dilakukan AS kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Trump dalam catatan Abu Rdainah telah menghubungi Netanyahu melalui telepon sebanyak dua kali sejak dirinya dilantik sebagai Presiden AS. Bahkan, bulan lalu Netanyahu telah lebih dulu berkunjung ke Washington.

"Presiden Abbas merasa terganggu dengan berkembangnya rumor bahwa komitmen untuk menciptakan perdamaian antara Palestina dan Israel bisa terganggu karena pertemuan tersebut,” katanya.

Pasalnya, saat Netanyahu sowan ke Gedung Putih pada 15 Februari 2016 lalu, Trump menunjukkan sikap gamang akan upaya perdamaian kedua negara yang telah menjadi kebijakan politik luar negeri AS selama dua dekade.

“Saya melihat ada dua negara, dan saya menyukai satu negara yang disukai oleh dua partai di negara saya,” ujar Trump ketika itu, yang membuat kecemasan di Timur Tengah.

Kebenaran undangan bagi Abbas untuk menyambangi kantor Trump juga dibenarkan Sean Spicer, juru bicara Gedung Putih. Meski tidak menyebut tanggal pastinya, Spicer mengatakan pertemuan tersebut akan digelar dalam waktu tidak lama lagi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER