Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria asing bersenjata menembak mati salah satu pemimpin minoritas Islam Sufi di bagian utara Bangladesh pada awal pekan ini.
Kepolisian melaporkan, Farhad Hossain Chowdhury, 55, ditembak mati bersama seorang pelayan rumah tangga di rumahnya sendiri di distrik Dinajpur, sekitar 350 kilometer dari ibu kota Dhaka.
Hingga kini, polisi masih menyelidiki kasus dan motif pembunuhan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih memastikan siapa yang melakukan pembunuhan ini," kata kepala kepolisian setempat, Arju Mohammad kepada
Reuters, Selasa (14/3).
Mohammad menuturkan, pihaknya belum sampai kepada kesimpulan bahwa kasus ini dilakukan oleh kelompok militan di wilayah tersebut.
Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.
Dalam beberapa tahun terakhir, Bangladesh dihadapkan pada sejumlah kasus penyerangan dan pembunuhan yang serius.
Salah satu yang terparah adalah kasus penembakan di sebuah kafe pada 1 Juli 2016 lalu.
Kelompok bersenjata yang termasuk lima orang perempuan tiba-tiba memasuki kafe di Dhaka dan menembaki kerumunan pengunjung secara acak, menewaskan sekitar 22 orang yang sebagian besar merupakan warga asing.
Al-Qaidah dan ISIS berebut klaim atas serentetan serangan yang terjadi di Bangladesh dalam beberapa tahun terakhir.
Meski begitu, pihak berwenang Bangladesh menyangkal hal tersebut dan menyalahkan kelompok militan lokal atas serangan-serangan tersebut.