Kalahkan Kandidat Anti-Islam, Rutte Dipastikan Pimpin Belanda

CNN Indonesia
Kamis, 16 Mar 2017 14:13 WIB
Mark Rutte dipastikan memimpin Belanda untuk ketiga kalinya setelah mendominasi pemilihan umum, mengalahkan kandidat terkuatnya yang anti-Islam, Geert Wilders.
Foto: REUTERS/Yves Herman
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus moderat kanan Mark Rutte meraup kemenangan besar atas pesaing terkuatnya, tokoh ekstrem kanan anti-Islam Geert Wilders, dalam pemilihan umum Belanda. Kemenangan ini melegakan pemerintah Eropa lain yang kini dihadapkan gelombang nasionalisme.

Rutte mendeklarasikan kesuksesannya sebagai "malam di mana Belanda, setelah Brexit, setelah pemilu Amerika, menyatakan 'tidak' kepada populisme yang salah." Demikian dikutip Reuters pada Kamis (16/3).

Dia menerima sejumlah pesan ucapan selamat dari para pemimpin Eropa dan berbicara melalui telepon dengan beberapa di antaranya. Mata uang euro pun perkasa menyusul kemenangan besar Rutte.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sejumlah pakar menyebut kemenangan Rutte berkat berbagai faktor yang mungkin tidak akan berlaku sama di Perancis, di mana kemapanan politik dihadapkan dengan tantangan populis ekstrem kanan Marine Le Pen, bulan depan.

Terlebih, sejumlah partai termasuk partai Rutte sendiri, VVD, dan CDA yang ada di posisi ketiga, telah mengadopsi landasan anti-imigrasi Wilders, meski tidak disertai retorika anti-Islam yang kerap dia tunjukkan.

"Rutter diuntungkan dengan kecenderungan ke sayap kanan, tapi juga dari radikalisasi Wilders yang banyak ditunjukkan tahun lalu dan kampanyenya yang nyaris tidak terlihat," kata Cas Muddle, profesor di Universitas Georgia, merujuk pada keputusan Wilders untuk melewatkan debat kandidat hingga pekan terakhir kampanye.


"Di luar itu semua, Presiden Turki Erdogan memberinya kado yang istimewa."

Rutte mendapatkan keuntungan dari persilisihan diplomatik dengan Turki, memungkinkan sang Perdana Menteri untuk bersikap kerasa terhadap negeri mayoritas Muslim dalam kampanye yang diselimuti isu imigrasi dan integrasi.

Wilders mengakui dirinya tidak mendapatkan hasil yang diharapkan, tapi siap untuk memberikan tantangan pada pemerintah.


"Saya lebih ingin jadi partai terbesar ... tapi kami bukan partai yang kalah. Kami mendapatkan kursi parlemen. Itu hasil yang patut dibanggakan," kata Wilders kepada wartawan.

Dengan sekitar 95 persen suara yang masuk, VVD memenangkan 33 dari 150 kursi di parlemen, kehilangan 41 kursi yang dia dapatkan saat pemilu 2012. Wilders menempati posisi kedua dengan 20 kursi, sementara CDA dan Demokrat 66 mendapatkan masing-masing 19 kursi, menurut data dari kantor berita ANP.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER