Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pejabat pemerintahan Amerika Serikat menyebut informasi intelijen yang didapatkan beberapa minggu belakangan ini menunjukkan Al-Qaidah sedang menyempurnakan teknik membuat bom di dalam komputer jinjing atau laptop.
Al-Qaidah di Semenanjung Arab atau AQAP dia sebut berniat untuk menggunakan baterai laptop atau barang elektronik lain untuk menyembunyikan bahan peledak.
Pejabat tersebut mengatakan kepada
CNN, Rabu (22/3), bahwa informasi intelijen "mengindikasikan kelompok teror terus mengincar penerbangan komersial" dengan "menyelundupkan alat peledak di beberapa item konsumen."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi ini adalah pemicu kebijakan AS untuk melarang barang elektronik yang lebih besar dari telepon genggam masuk ke kabin pesawat dari sejumlah maskapai Timur Tengah dan Afrika Utara.
Larangan tersebut memaksa penumpang dari delapan negara untuk menyimpan barang elektronik besar itu di bagasi pesawat. Kebijakan ini melibatkan langkah pengamanan penerbangan terluas sejak serangan teror
World Trade Center, 11 September 2011.
Sebanyak 50 penerbangan dalam satu hari dari 10 bandara di negara mayoritas Islam akan terkena dampak larangan ini, termasuk bandara penghubung besar seperti Dubai dan Istanbul, kata seorang pejabat senior pemerintahan.
Amerika Serikat memberi tahu sembilan maskapai yang terkena dampak soal prosedur yang mesti dilakukan pada 3.00 waktu setempat dan mesti menerapkannya dalam waktu 96 jam.
Seorang pejabat penerbangan mengatakan dirinya diberi tahu bahwa langkah ini bukan "langkah politik."
Bahkan, pejabat-pejabat karir dilibatkan jauh dalam pengambilan keputusan ini. Bukan hanya pemerintahan Trump yang meminta pelarangan tersebut, kata pejabat itu.
Maskapai terkemuka internasional seperti Emirates Airline, Qatar Airways, British Airways dan Turkish Airlines, mesti menerapkan larangan tersebut.
Pada Februari 2016, sebuah bom yang disembunyikan di dalam laptop diledakan di pesawat Daalllo Airlines yang terbang dari Mogadishu, Somalia. Pelakunya tewas dan badan pesawat tersebut berlubang karena terkena ledakan.
Walau demikian, pesawat tersebut berhasil mendarat dengan selamat.