Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh mengonfirmasi niat negaranya membangun tembok di perbatasan Pakistan dan Bangladesh. Alasan keamanan menjadi dasar pembangunan tembok tersebut.
Mengutip
CNN, Rabu (29/3), Singh mengatakan saat ini perbatasan kedua negara yang bertetangga dengan India itu, ditandai pagar dan dijaga patroli. Dia mengklaim, pagar tersebut tidak cukup menahan infiltrasi imigran gelap ke negara Taj Mahal itu.
“Kami telah memutuskan membangun tembok antara India dan Bangladesh, juga India dan Pakistan, secepatnya,” ujar Singh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia tidak menampik halangan dalam pembangunan tembok tersebut karena topografi kawasan yang berupa hutan, pegunungan dan sungai. “Tapi pembangunan ini akan terjadi,” tegasnya.
Catatan
CIA World Factbook mengungkapkan, India berbatasan dengan enam negara yang total luasnya mencapai lebih dari 13 ribu kilometer. Namun, yang menjadi fokus pemerintah India hanyalah area yang berbatasan dengan Pakistan dan Bangladesh, termasuk wilayah sengketa, Kashmir. Sejak 1947, India dan Pakistan telah berebut dominasi atas wilayah yang berlokasi di utara itu.
Juru Bicara Kemendagri India, K.S. Dhatwalia mengatakan, pemerintah berniat ‘menancapkan garis kontrol’ di area yang membatasi India dan Pakistan, di Kashmir.
Sementara, di timur, India disibukkan aliran imigran gelap dari Bangladesh. “Imigran gelap menimbulkan implikasi serius pada sumber daya dan keamanan nasional,” ujar Sanjeev Tripathi, analis dari Carnegie India.
Tripathi memperkirakan saat ini setidaknya terdapat 15 juta imigran gelap asal Bangladesh yang menetap di India.
Dhatwalia mengatakan, 90 persen perbatasan di India sudah aman, hanya tinggal 10 persen yang harus diperbaiki dengan tembok.
“Tapi itu merupakan daerah yang sangat sulit,” ujarnya. Kendati demikian, dia memastikan rencana tembok perbatasan itu akan rampung di 2018.
Di sisi lain, para analis tidak seoptimis pemerintah. Pasalnya, menurut mereka bentang alam membuat ambisi tembok perbatasan nyaris mustahil.
“Wilayah yang dimaksud memang riskan ditembus, tidak ada cara apapun yang bisa membuat daerah itu aman dari imigran. Tidak peduli teknologi canggih sekalipun,” ujar Bharat Karnad, pakar keamanan nasional di Center for Policy Research, New Delhi.
Karnad mengatakan, di perbatasan Kashmir, badai salju selalu menumbangkan pagar. Sementara di perbatasan Bangladesh, topografinya berupa rawa dan sungai.
Kendati demikian, Ajai Sahni, Direktur Eksekutif Institute for Conflict Management India mengatakan, tembok perbatasan, kendati rapuh, masih punya efek ‘membatasi’ aliran imigran.
Sahni menyebut, sejak 2003, ketika India dan Pakistan menandatangani genjatan senjata di Kashmir dan menetapkan ‘garis batas’, jumlah imigran gelap menurun signifikan.
Hal itu juga dibantu keberadaan lebih dari 250 ribu tentara patroli, yang menjadikan perbatasan India-Pakistan sebagai salah satu yang paling ketat dijaga di dunia.
“Infiltrasi imigran masih ada, tapi tidak semudah sebelumnya,” kata Sahni.