Biksu Tibet Hengkang dari Kuil Demi Menikah

CNN Indonesia
Kamis, 30 Mar 2017 18:15 WIB
Thaye Dorje, biksu senior bergelar Karmapa Lama, memutuskan meninggalkan pengabdiannya sebagai biksu dan menikahi teman masa kecilnya.
Seorang biksu di Tibet memutuskan meninggalkan pengabdiannya demi menikah. (AFP PHOTO / BEHROUZ MEHRI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Biksu senior di Tibet memutuskan meninggalkan pengabdiannya untuk menikah. Keputusan biksu bernama Thaye Dorje itu tentu membuat banyak penganut Buddha terkejut. Pasalnya, Thaye mengaku sebagai reinkarnasi Karmapa Lama, pemimpin salah satu sekolah Buddha utama di Tibet, Karma Kagyu.

Kabar mengejutkan itu diumumkan kantor Thaye Dorje, Kamis (30/3). Mengutip AFP, Thaye bahkan telah menikahi teman masa kecilnya dalam sebuah upacara privat di New Delhi, Kamis (25/3) dan meninggalkan dunia biksu.

“Saya punya perasaan yang kuat di dalam hati, bahwa keputusan menikah ini akan memiliki dampak positif bukan hanya bagi saya, tapi juga bagi aliran Karma Kagyu,” kata Thaye Dorje.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sesuatu yang indah, sesuatu yang menguntungkan akan muncul bagi kita semua.”

Istri Thaye Dorje adalah wanita kelahiran Bhutan bernama Rinchen Yangzom, yang mengenyam pendidikan di India dan Eropa.

Sementara Thaye Dorje lahir di Tibet dan ayahnya, merupakan pemegang titel Karmapa Lama. Adapun ibu Thaye Dorje adalah keturunan bangsawan Tibet.
Menurut biografi resminya, Thaye Dorje baru berusia 1,5 tahun saat mulai berkata pada orang-orang bahwa dia adalah reinkarnasi Karmapa.

Dalam tradisi Tibet, biksu bisa mengidentifikasi anak-anak sebagai reinkarnasi pemuka agama terdahulu. Namun, titel Karmapa Lama yang diklaim Thaye Dorje menimbulkan perkara.

Pasalnya, aliran Karma Kagyu lebih mempercayai Urgyen Trinley Dorje, yang juga disetujui oleh Dalai Lama.

Di sisi lain, Karmapa Lama bukan satu-satunya titel yang diperkarakan di Tibet. Tahun 1995, pemerintah China memilih seorang remaja untuk menjadi Panchen Lama, posisi yang sudah diisi oleh remaja lain pilihan Dalai Lama.

Selanjutnya, anak pilihan Dalai Lama ditahan oleh otoritas China di usia enam tahun dan belum terlihat hingga kini.

Panchen Lama sendiri merupakan titel signifikan yang menentukan pilihan pengganti Dalai Lama.

Kendati demikian, Partai Komunis China kerap mengatakan bahwa negara berhak mengatur proses pemilihan Dalai Lama, hal yang menjadi kekhawatiran bagi para penganut Buddha di Tibet.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER