Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Jepang menyatakan akan mengirim kembali duta besarnya ke Korea Selatan, tiga bulan setelah dia ditarik karena kisruh patung peringatan
jugun ianfu atau perempuan yang dipaksa melayani tentara Negeri Matahari Terbit di masa Perang Dunia II.
Jepang dan Korsel, pada 2015 lalu, sepakat masalah jugun ianfu yang sudah lama mengganggu kedua negara akan "diselesaikan secara final dan tak dapat diubah kembali" jika semua syarat dipenuhi.
Syarat yang dimaksud termasuk permintaan maaf Jepang dan bantuan dana untuk membantu para korban.
Tokyo telah menyatakan patung peringatan yang dibangun dekat konsulatnya di Busan melanggar perjanjian tersebut. Monumen yang menggambarkan seorang perempuan duduk tanpa alas kaki di atas kursi itu didirikan akhir tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida, dikutip
Channel NewsAsia, Senin (3/4), mengatakan Duta Besar Yasumasa Nagamine akan dikirim kembali ke Korea Selatan setelah ditarik pada Januari lalu.
Kishida mengatakan situasi politik yang labil setelah penahanan bekas Presiden Korsel Park Geun-hye membuat Jepang memerlukan perwakilan untuk mengumpulkan informasi dan mempertahankan hubungan di tengah krisis nuklir Korea Utara.
Selain menarik duta besar, Jepang juga menunda dialog ekonomi bilateral "tingkat tinggi" dan pembicaraan soal pertukaran mata uang baru dengan Korsel.
Jugun ianfu adalah istilah yang merujuk pada perempuan dari Korea Selatan, China, Filipina dan negara lain termasuk Indonesia yang dipaksa bekerja di rumah bordil Jepang. Pegiat Korsel memperkirakan ada 200 ribu korban dari negara tersebut.