Jakarta, CNN Indonesia -- Ledakan yang terjadi pada salah satu gerbong kereta di stasiun metro di St. Petersburg, Rusia membuat banyak korban meninggal dan luka-luka. Namun dalam aksi teror ini, tak ada korban WNI.
Menurut pernyataan Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Wahid Supriyadi, di Rusia sendiri terdapat setidaknya ada 115 orang WNI. Lebih 90 orang di antaranya adalah mahasiswa dan sisanya adalah pekerja Indonesia.
"Kami mahasiswa Indonesia yang berjumlah 95 orang dan tersebar di 8 perguruan tinggi di kota St. Petersburg dengan berbagai program studi (dari S1 sampai S3) sampai pada saat kami menyatakan ini, semua dalam keadaan aman dan sehat walafiat," tulis Jeff Timothy Kalengkongan dan Resniko Neva, ketua serta sekretaris Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (PEMIRA) dalam pernyataan yang diterima
CNNIndonesia.com, Rabu (5/4) dini hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adapun WNI selain mahasiswa yang berjumlah 24 orang dikabarkan dalam keadaan aman dan sehat walafiat."
Dalam pernyataannya, PEMIRA juga mengungkapkan dukacita pada korban meninggal dan luka-luka.
Dubes RI untuk Rusia, Wahid Supriyadi juga mengungkapkan bahwa saat ini sistem transportasi kereta bawah tanah sudah kembali normal.
"Sudah aman-aman saja," kata Wahid saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Rabu (5/4).
"Hanya saja korban meningkat menjadi 14 orang meninggal. Komisi Investigasi Rusia berdasarkan bukti DNA telah teridentifikasi Akbarzhon Djalilov, kelahiran Kryrgystan yang 2 tahun lalu dapat kewarganegaraan Rusia sebagai pelaku bunuh diri. Namun belum ada kelompok yang bertanggung jawab."