Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan mendukung aksi militer Amerika Serikat menyusul serangan senjata kimia yang menewaskan puluhan orang di Idlib, Suriah, dan akan membantu jika diperlukan.
Ankara selama ini menentang rezim Presiden Bashar al-Assad dan berulang kali menyerukan penggulingannya.
Namun, aksi militer Turki di Suriah sejauh ini berfokus pada penumpasan militan ISIS dari perbatasan antara kedua negara dan mengecek pergerakan pasukan Kurdi Suriah.
Negara-negara Barat, termasuk Turki, menuding pemerintah Suriah melakukan serangan gas beracun yang menewaskan setidaknya 70 orang, termasuk 20 orang anak, Selasa pekan ini.
"Jika aksi (AS) akan dilakukan, kami siap menjalankan peran," kata Erdogan kepada Kanal 7, sebagaimana dikutip Daily Hurriyet dan Reuters, Jumat (7/4).
Seorang pejabat pemerintahan AS mengatakan Pentagon dan Gedung Putih saat ini mendiskusikan secara detail opsi militer untuk merespons serangan tersebut.
Rusia, yang mendukung pemerintahan Assad, menyebut jatuhnya korban diakibatkan karena kebocoran gas yang terjadi ketika serangan udara Suriah menghantam gudang senjata kimia milik pemberontak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT