Amerika Serikat Bisiki Rusia sebelum Serang Suriah

CNN Indonesia
Jumat, 07 Apr 2017 09:57 WIB
Pentagon menyatakan telah berkomunikasi dengan pasukan Rusia sebelum melancarkan serangan rudal ke pangkalan udara milik Suriah.
Ilustrasi pasukan Rusia. (Reuters/Eduard Korniyenko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pentagon menyatakan telah memberi tahu Rusia sebelum melancarkan serang rudal ke pangkalan udara Suriah sebagai respons terhadap insiden senjata kimia di Idlib.

Diberitakan Reuters, Jumat (7/4), juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis, mengatakan pihaknya juga tidak mengincar titik-titik yang diyakini ditempati oleh pasukan Rusia.

Davis mengatakan militer AS sempat mengadakan "sejumlah" percakapan dengan pasukan Rusia, sehari sebelum serangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komunikasi itu dilakukan menggunakan jalur yang digunakan untuk mencegah benturan tak sengaja ketika perang melawan ISIS di Suriah.

Sebanyak 50 rudal Tomahawk diluncurkan dari kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat di Laut Mediterania, kata seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya. Dia mengatakan sebuah target diidentifikasi sebagai pangkalan udara di Homs.

Serangan ini adalah respons presiden Donald Trump atas serangan senjata kimia di Idlib yang disebutnya sebagai pembantaian oleh pemerintah Suriah. Paparan gas beracun itu menewaskan puluhan warga sipil.

Menghadapi krisis kebijakan terbesarnya sejak menjabat, Januari lalu, Trump mengambil aksi terkeras yang pernah diambil AS dalam perang saudara enam tahun di Suriah. Tindakan ini meningkatkan risiko konfrontasi Rusia dan Iran yang mendukung Assad.

Trump memerintahkan serangan ini sehari setelah dia menyalahkan Assad atas serangan mematikan tersebut, meski pemerintah Suriah telah menampik melakukannya.

[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER