Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota parlemen senior Amerika Serikat, baik dari Partai Republik maupun Demokrat, menyatakan dukungan mereka atas intervensi militer yang dilancarkan Presiden Donald Trump ke pangkalan udara Suriah, Jumat (7/4) dini hari. Meskipun demikian, beberapa anggota parlemen menyayangkan tindakan Trump yang dilakukan tanpa otorisasi kongres.
Trump mengatakan pada warga AS bahwa dia memerintahkan serangan udara ke pangkalan militer Suriah, sebagai aksi balas dendam atas tindakan ‘barbar’ yang dilakukan Presiden Bashar al-Assad. Trump meyakini Assad berada di balik serangan gas beracun di Idlib, Selasa (4/4) lalu.
“[Saya] ingin memastikan bahwa Assad mengetahui ketika dia melakukan tindakan mengerikan itu, dia akan membayar mahal,” ujar Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer, dalam pernyataannya, seperti dilaporkan
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, Juru Bicara Partai Republik Paul Ryan mengatakan intervensi militer itu ‘pantas dan adil’, sembari menambahkan, “agar rezim Assad tidak lagi memandang rendah AS ketika mereka melakukan tindakan keji terhadap warga Suriah.”
Di sisi lain, Senator John McCain, pengawas keamana nasional yang selama bertahun-tahun menganjurkan kebijakan yang lebih tegas terhadap rezim Suriah, memuji serangan udara tersebut sebagai ‘langkah kredibel pertama’.
“Tidak seperti pemerintahan sebelumnya, Presiden Trump bisa mengambil keputusan penting dan mengambil tindakan saat dihadapkan pada persoalan Suriah,” ujar McCain.
Namun, beberapa anggota parlemen, termasuk Ryan dan Schumer, menekankan pentingnya bagi Trump untuk berkonsultasi kepada kongres lebih dulu, terkait keputusan strategi militer yang tepat bagi Suriah.
Senator Ben Cardin, anggota partai Demokrat di Komite Hubungan Luar Negeri, mengatakan serangan udara tersebut ‘mengirimkan sinyal yang jelas atas niat AS’.
Tapi, dia juga menegaskan bahwa Trump perlu berdiskusi dengan kongres sebelum melakukan tindakan lebih jauh.
"Namun, saya tidak bisa cukup menekankan ini, operasi militer jangka panjang di Suriah oleh pemerintahan Trump perlu konsultasi dengan Kongres,” katanya.
Di sisi lain, beberapa anggota kongres punya pendapat berbeda. Barbara Lee dari Partai Demokrat menyebut aksi intervensi militer yang dilakukan Trump sebagai pemicu perang.
“Ini adalah ajakan perang,” cuit Lee melalui
Twitter. “Kongres perlu melakukan sesi dan debat atas hal ini. Jika ada kesalahan, itu berarti tanggung jawab kami.”
Anggota senat dari Partai Republik Rand Paul menambahkan, AS seharusnya tidak terlalu reaktif dengan melancarkan serangan udara. ”Kita semua mengutuk kekejaman di Suriah, tapi Amerika Serikat tidak diserang,” ujarnya. “Trump membutuhkan otorisasi kongres untuk aksi militer seperti yang dipersyaratkan oleh Konstitusi," tuturnya, menambahkan bahwa intervensi di Suriah tidak bermanfaat apapun untuk membuat dunia lebih aman.
Anggota Partai Demokrat Ted Lieu setuju bahwa Trump membutuhkan persetujuan kongres untuk melakukan serangan militer.
“Kongres memberi kewenangan pada presiden untuk menggunakan kekuatan bersenjata pada teroris. Tapi kami tidak memberi kewenangan untuk menggunakan serangan militer pada pelanggaran perjanjian senjata kimia,” cuitnya di
Twitter.