Jakarta, CNN Indonesia -- Juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa serangan rudal Amerika Serikat di Suriah pada Jumat (7/4) dapat merusak hubungan kedua negara.
"Langkah yang diambil Washington dapat merusak hubungan AS-Rusia, yang sebelumnya sudah menyedihkan," ujar Peskov, sebagaimana dilansir AFP.
Peskov mengatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, menganggap serangan ini sebagai agresi terhadap negara yang berdaulat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presiden Putin menganggap serangan Amerika di Suriah merupakan agresi terhadap negara yang berdaulat dan melanggar norma internasional, dengan dalih yang dibuat-buat," ucap Peskov.
Sejak awal serangan ini diluncurkan, berbagai pihak memang sudah mengkhawatirkan peningkatan risiko konfrontasi dengan Rusia dan Iran yang mendukung Assad.
Namun sebelumnya, AS mengaku sudah berkoordinasi dengan Rusia sebelum melontarkan puluhan puluhan rudal Tomahawk dari kapal perang di Laut Mediterania.
Komunikasi itu dilakukan menggunakan jalur yang digunakan untuk mencegah benturan tak sengaja ketika perang melawan ISIS di Suriah.
Serangan ini merupakan respons Trump atas serangan senjata kimia di Idlib yang disebutnya sebagai pembantaian oleh pemerintah Suriah. Paparan gas beracun itu menewaskan puluhan warga sipil.
Trump memerintahkan serangan ini sehari setelah dia menyalahkan Assad atas serangan mematikan tersebut, meski pemerintah Suriah telah menampik melakukannya.