Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok teror ISIS mengklaim serangan roket yang diluncurkan dari Sinai, Mesir, kemarin. Peluncuran itu dilakukan setelah otoritas menutup perbatasan antara kedua negara dengan alasan ancaman keamanan.
"Pasukan ISIS menembaki permukiman Yahudi Eshkol di selatan Palestina menggunakan peluru kendali Grad," kata media propaganda kelompok tersebut, Amaq, Senin (11/4).
Insiden itu yang tidak memakan korban itu terjadi hanya beberapa jam sebelum awal liburan Paskah Yahudi yang berlangsung sepekan ke depan.
Langkah menutup perbatasan adalah sesuatu yang langka bagi Israel. Warga Israel yang berlibur di Sinai bisa kembali ke negaranya, tapi mereka yang ingin masuk melalui Taba terpaksa ditolak hingga sepekan ke depan, kata pernyataan kantor Perdana Menteri.
Sehari sebelumnya, Israel menaikkan tingkat kewaspadaan untuk para pelancong ke Sinai menyusul serangan bom di gereja Mesir yang menewaskan 44 orang, di hari yang sama.
Ini adalah kali pertamanya ISIS mengklaim roket yang ditembakkan dari Sinai ke Israel, sejak 2015 lalu.
"Sebuah proyektil diluncurkan dari semenanjung Sinai dan menghantam Eshkol," bunyi pernyataan resmi militer Israel yang dikutip AFP, merujuk pada sebuah kawasan di bagian selatan negara tersebut.
"Tidak ada laporan korban sejauh ini."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT