Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelidik Jerman mengendus kemungkinan keterlibatan kelompok teroris dalam insiden ledakan yang mengincar bus tim sepak bola Borussia Dortmund pada Selasa (11/4) waktu setempat.
Menurut laporan surat kabar
Sueddeutsche Zeitung pada Rabu (12/4), terdapat sebuah surat yang sengaja diletakan di dekat lokasi kejadian. Surat itu mengklaim bahwa peristiwa ini merupakan pembalasan misi militer Jerman terhadap ISIS di Suriah.
Meski begitu, koran itu mengatakan, surat tersebut bisa jadi dibuat sebagai usaha sang pelaku untuk menyesatkan penyelidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, majalah online
Focus melaporkan, polisi juga tengah mengusut surat kaleng kedua yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden yang melukai satu orang pemain Borussia Dortmund itu.
Surat kaleng itu mengklaim bahwa ledakan itu terjadi sebagai pembalasan terkait pendekatan klub bola tersebut dalam menghadapi sejumlah simpatisan neo-nazi dan rasisme.
Jaksa penuntut umum federal mengatakan telah mengambil alih investigasi kasus ini dan akan segera menggelar pernyataan pers sekitar pukul 12.00 GMT.
Diberitakan
Reuters, kepolisian mengatakan, penyelidikan awal menunjukkan ledakan tersebut diakibatkan oleh bahan peledak besar.
Meski begitu, seorang sumber polisi menyebut belum ada indikasi jika tiga ledakan tersebut adalah bagian dari serangan teror terorganisir.
Insiden ini terjadi menjelang pertandingan kandang Borussia Dortmund melawan Monaco. Pertandingan perempat final Liga Champion itu pun terpaksa ditunda.
Dortmund menyatakan pemain belakangnya, Marc Batra dilarikan ke rumah sakit setelah insiden tersebut.