Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Cleveland, Amerika Serikat, memburu pria bernama Steve Stephens yang menyiarkan langsung momen ketika ia membunuh seorang pria lanjut usia melalui aplikasi Facebook Live.
"Tersangka menyiarkan langsung pembunuhan itu melalui Facebook Live dan mengklaim telah membunuh sejumlah orang lainnya yang belum terverifikasi," demikian pernyataan kepolisian, sebagaimana dikutip
AFP, Senin (17/4).
Hingga kini, kepolisian masih terus menghimpun data mengenai Stephens. Menurut penyelidikan awal, Stephens kabur menggunakan mobil Ford Fusion berwarna putih dengan pelat nomor sementara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan
Reuters, pria lanjut usia yang dibunuh oleh Stephens itu diduga bernama Robert Godwin, seorang warga AS berusia 74 tahun. Namun, Stephens diduga tidak mengenal Godwin.
Beberapa media lokal melaporkan, Stephens menggemparkan jagat maya karena menebar rumor telah membunuh belasan orang dalam rangka pengorbanan di Hari Paskah.
Perusahaan Facebook pun akhirnya angkat bicara. Menurut juru bicara Facebook, perusahannya sebenarnya tidak mengizinkan konten kekerasan semacam ini diunggah di aplikasi tersebut.
"Kami bekerja keras untuk menjaga keamanan di Facebook dan kami berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dalam keadaan darurat ketika ada ancaman langsung terhadap keamanan fisik," tutur jubir Facebook.
Namun, video yang diunggah Stephens itu sudah terlanjut viral dan meresahkan warga di AS. Kepala Kepolisian Cleveland, Calvin Williams, pun berusaha menenangkan keadaan.
"Kami ingin ini semua berakhir dan berupaya sekuat mungkin untuk membawa damai di kota ini," katanya.