Ratusan Tahanan asal Palestina di Israel Mogok Makan

CNN Indonesia
Selasa, 18 Apr 2017 14:25 WIB
Merespons seruan Marwan Barghouti, ratusan tahanan asal Palestina di Israel melakukan aksi mogok makan untuk memprotes perlakuan sewenang-wenang oleh otoritas.
Marwan Barghouti, tokoh pemimpin Fatah, memimpin protes mogok makan tahanan di Israel. (Reuters/Ammar Awad)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan warga Palestina yang dipenjara di Israel melakukan protes mogok makan untuk memprotes kondisi memprihatinkan dan kebijakan penahanan tanpa pengadilan yang diterapkan Israel terhadap ribuan warga Palestina sejak 1980-an silam.

Aksi ini dilakukan sebagai respons atas seruan tahanan terkemuka, Marwan Barghouti, yang digadang sebagai salah satu calon presiden Palestina di masa yang akan datang. Israel menyatakan gerakan para tahanan yang sebagian besar terkait kasus serangan terhadap pemerintah itu didasari motif politik.

Barghouti, 58, adalah seorang pemimpin gerakan Fatah dari Organisasi Pembebasan Palestina. Ia menjalani lima hukuman penjara seumur hidup setelah diputus bersalah atas kasus pembunuhan warga Israel dalam pemberontakan 2000-2005.
Mogok makan ini, jika bertahan, bisa menjadi tantangan bagi Israel dan meningkatkan ketegangan antara kedua negara setelah Israel mencaplok Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, Juni 50 tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasukan Israel dan para pemukim angkat kaki dari Jalur Gaza, yang kini dikuasai oleh Hamas, pada 2005. Namun, perundingan damai soal pembentukan negara Palestina runtuh bersama Presiden Mahmoud Abbas, 2014 lalu.

Dalam artikel kolom opini di New York Times, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (18/4), Barghouti mengatakan aksi mogok makan ini satu-satunya cara untuk mendapatkan perhatian Israel, setelah serangkaian upaya lain gagal.

"Melalui aksi mogok makan, kami berupaya mengakhiri penganiayaan .... Tahanan Palestina menderita akibat penyiksaan, perlakuan tak manusiawi dan melecehkan serta pengabaian medis. Beberapa orang tewas dalam penahanan," tulisnya.
Laporan media Israel dan Palestina menyatakan Barghouti telah dipindahkan dari penjara di Israel pusat ke penjara lain di bagian utara negara tersebut. Selain itu, dia juga diisolasi dari tahanan lain. Badan Pemasyarakatan tidak berkomentar soal status pemimpin protes itu.

Sementara itu, Israel menampik memperlakukan tahanan dengan sewenang-wenang dan Menteri Keamanan Publik Gilad Erdan mengatakan protes itu "dipicu oleh politik internal Palestina dan karena itu menuntut hal-hal yang tak masuk akal."

Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataan pers mengatakan "tahanan Palestina bukan tahanan politik. Mereka adalah orang yang didakwa atas kasus terorisme dan pembunuhan. Mereka diadili dan diperlakukan sesuai hukum internasional."

Pejabat Palestina mengatakan sekitar 1.500 tahanan terafiliasi semua faksi politik, termasuk Fatah dan Hamas, ikut serta dalam aksi mogok makan itu. Seorang juru bicara Badan Pemasyarakatan mengatakan 1.100 tahanan di delapan penjara turut memprotes.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER