ISIS Diduga Gunakan Gas Beracun di Mosul

CNN Indonesia
Senin, 17 Apr 2017 15:15 WIB
Semakin terdesak di Irak, ISIS diduga mulai menggunakan senjata dengan gas berbahaya untuk menyerang pasukan pemerintah di Kota Mosul pada Minggu (16/4).
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Semakin terdesak di Irak, kelompok militan ISIS diduga mulai menggunakan senjata dengan kandungan gas berbahaya untuk menyerang pasukan pemerintah di Kota Mosul pada Minggu (16/4).

"Kelompok teroris ISIS mencoba menghalau pasukan kami menggunakan peluru berisi material kimia beracun, tapi dampaknya kecil," demikian bunyi pernyataan Komando Operasi Gabungan Irak, Senin (17/4).

Menurut pernyataan tersebut, serangan kimia berbahaya itu berdampak kecil karena hanya tak ada korban tewas, hanya enam personel militer yang mengalami gangguan pernapasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, personel militer itu sedang menjalani perawatan di klinik terdekat. Sementara itu, penyelidikan langsung dijalankan untuk menentukan jenis zat berbahaya yang digunakan.

Sebagaimana diberitakan RT, ini merupakan serangan kedua yang diduga menggunakan zat berbahaya sepanjang akhir pekan lalu di Mosul.

Sebelumnya, Sabtu (15/4), pemerintah Irak juga menuding ISIS menggunakan senjata kimia saat menghadapi pasukan pemerintah di distrik Urouba dan Bab Jadid. Serangan itu juga berdampak kecil.

Kini, pasukan pemerintah sudah semakin menguasai daerah Kota Tua di Mosul. Mereka kian dekat ke Masjid al-Nuri, tempat di mana pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, mendeklarasikan kekhalifahan.

Operasi besar-besaran ini sudah digencarkan oleh Irak mulai Oktober lalu. Sejak saat itu, pasukan pemerintah yang didukung Amerika Serikat sudah berhasil merebut bagian timur Mosul dan sebagian wilayah barat.

Sekitar 400 ribu orang yang terperangkap di Mosul kini menanti hasil dari operasi besar-besaran pemerintah tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER