Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah korban tewas dalam ledakan bom yang mengincar arak-arakan bus di luar kota Aleppo telah mencapai 126 orang, dan disebut sebagai insiden mematikan yang paling memakan banyak korban di Suriah pada tahun ini, seperti yang dilansir dari Reuters pada Minggu (16/4).
Petugas militer dan kesehatan masih terus mengeluarkan jasad korban tewas dari badan bus yang terbakar hangus dalam insiden yang terjadi pada Sabtu (15/4). Setidaknya sebanyak 100 jasad telah berhasil dikeluarkan.
Arak-arakan bus itu berisi warga al-Foua dan Kefraya di Idlib, yang merupakan pemeluk Syiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menumpang bus menuju kawasan evakuasi milik pemerintah di Madaya, karena ingin menyelamatkan diri dari keganasan kelompok pemberontak.
Salah satu kelompok kemanusiaan yang berada di lokasi, Civil Defense, mengatakan kalau jumlah korban tewas masih akan terus bertambah, karena ledakan terjadi sangat dahsyat.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas insiden tersebut, namun media lokal menyebut pelakunya menggunakan bom bunuh diri.
Dalam pesan Paskah, Paus Fransiskus mengutuk keras insiden tersebut. Ia juga meminta Tuhan untuk memberikan keselamatan kepada penduduk Suriah.
Sebanyak 5000 orang berada dalam arak-arakan bus, termasuk petugas militer dan kesehatan. Mereka juga ikut menjadi korban tewas.
Sebelum meledak, bus sedang berada di kawasan perbatasan antara area kelompok pemberontak dan pemerintah.
Baru beberapa saat menunggu, tiba-tiba ada mobil yang membawa bom dan meledakkan bus yang berada di dekatnya.