Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Keamanan Intelijen Dalam Negeri Rusia (FSB) berhasil mengidentifikasi pelaku utama pengeboman stasiun kereta bawah tanah di Saint Petersburg yang menewaskan 14 orang.
"Sementara ini dia sudah teridentifikasi. Ya, ya, teridentifikasi," kata sejumlah kantor berita sebagaimana dikutip
Reuters, Kamis (20/4).
Meski begitu, Bortnikov tak merinci apakah identitas ini mengacu pada pelaku individu atau kelompok.
Sejauh ini, pihak berwenang telah menangkap sembilan tersangka yang diduga terlibat dalam serangan tersebut di Moskow dan Saint Petersburg. Seluruhnya berasal dari negara di Asia Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pria yang ditangkap berasal dari Kyrgyztan. Dia ditangkap karena dicurigai membantu pengeboman di stasiun Sennaya Ploshchad itu.
Pria tersebut juga telah mengakui sejumlah keterlibatannya dalam peristiwa tersebut di sebuah sidang yang digelar pada Selasa pekan ini.
Polisi juga telah mengungkap salah satu pelaku yang tewas saat melakukan serangan itu. Dia adalah Akbarzhin Jalilov, warga Rusia yang lahir di Kota Osh, Kyrgyzstan, pada 1995.
Identitas ini diungkap oleh Kyrgyzstan tak lama setelah Komite Keamanan Nasional Kazakhstan (KNB) yang bekerja sama dengan Moskow menyatakan bahwa pelaku merupakan seorang warga Rusia yang berasal dari negara di Asia Tengah.
Kremlin pun sudah mengakui identitas pelaku tersebut. Namun, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut dan motif penyerangan belum terungkap.
Diberitakan
AFP, Hingga kini, tak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden ini. Namun, FSB menyelidiki kemungkinan keterlibatan kelompok teroris ISIS dalam serangan itu.