Uni Eropa Minta Venezuela Redakan Protes Mematikan

CNN Indonesia
Kamis, 20 Apr 2017 21:01 WIB
Uni Eropa menyerukan semua pihak di Venezuela untuk menenangkan diri dan meminta penyelidikan terkait kematian sejumlah demonstran dalam aksi proters, kemarin.
Protes di Venezuela memanas dan memakan korban jiwa, Uni Eropa prihatin. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)
Jakarta, CNN Indonesia -- Uni Eropa meminta Venezuela meredakan ketegangan setelah sejumlah kematian “yang sangat disayangkan” dalam protes di negara yang kaya minyak itu.

Blok 28 negara itu juga menyerukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab atas kekerasan tersebut, sementara oposisi bersumpah akan melaksanakan unjuk rasa baru untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.

“Kami meminta semua warga Venezuela untuk bersatu meredakan situasi dan mencari cara demokratis dalam kerangka kerja konstitusi,” kata juru bicara urusan luar negeri UE, Nabila Massrali kepada AFP, Kamis (20/9).
“Hanya tindakan konstruktif dan damai yang bisa menghentikan semakin buruknya situasi di Venezuela dan membangun prospek lebih baik untuk warganya.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang remaja pria berusia 17 tahun dan perempuan berusia 23 tahun tewas ditembak dalam protes yang berlangsung Rabu, sementara seorang tentara di Caracas juga disebut meninggal dunia. Dengan demikian, ada delapan korban tewas dalam krisis politik bulan ini.

Massrali menambahkan: “Aksi kekerasan dalam demonstrasi di Venezuela pada 19 April sangat disesalkan. Kami sangat prihatin akan kematian pria dan wanita tersebut dan khawatir akan laporan yang menyebut sejumlah orang mengalami luka-luka.”
Pernyataannya itu tidak menyebutkan soal kematian tentara tersebut.

“Semua pihak terkait, termasuk anggota pasukan keamanan, mempunyai tanggung jawab untuk bertindak sepenuhnya berdasarkan hukum dan hak asasi manusia,” kata juru bicara tersebut.

“Kami meminta diadakan penyelidikan terkait sejumlah kematian dan aksi kekerasan yang terjadi dalam demonstrasi, dan untuk mereka yang dianggap bertanggung jawab.”
[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER