Jakarta, CNN Indonesia -- Kapal induk Carl Vinson yang membawa pasukan serbu Amerika Serikat akan tiba di Laut Jepang dalam beberapa hari ke depan, sebelum melanjutkan perjalanan ke Semenanjung Korea.
"Perkiraan kami mereka kan tiba di Laut Jepang dalam beberapa hari ke depan, sebelum akhir bulan ini," ujar Wakil Presiden AS, Mike Pence, sebagaimana dikutip
Reuters, Sabtu (22/4).
Pernyataan ini dilontarkan setelah sempat terjadi kesimpangsiuran informasi mengenai lokasi kapal induk yang dikerahkan untuk merespons uji coba nuklir Korea Utara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebingungan bermula ketika kapal itu terpantau berada di Selat Sunda pada awal pekan ini, padahal pada 9 April, Angkatan Laut AS mengumumkan bahwa armada tersebut akan berlayar ke Semenanjung Korea dari Singapura.
Angkatan Laut AS mengatakan, kapal itu baru akan berlayar menuju Semenanjung Korea setelah mengikuti latihan bersama Angkatan Laut Australia.
Pengumuman ini bertentangan dengan pernyataan juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer, yang pada beberapa hari sebelumnya mengatakan, kapal induk itu sudah berada di Laut Jepang.
Sejumlah pihak memang sempat meragukan pernyataan Spicer, mengingat jadwal dari Angkatan Laut AS menyatakan kapal Carl Vinson seharusnya mengikuti latihan bersama dengan Australia saat itu.
Menteri Pertahanan Australia, James Mattis, akhirnya menyatakan bahwa Angkatan Laut sudah membatalkan latihan bersama dengan Australia.
Mattis mengumumkan kepastian tersebut setelah berkoordinasi dengan Komandan Pasifik Angkatan Laut AS, Harry B. Harris Jr.
Menurut salah satu pejabat Angkatan Laut AS, Harris tak pernah bermaksud mengatakan bahwa latihan itu dibatalkan. Pasalnya, mengatur satu latihan besar semacam itu sangat sulit dan tak dapat dibatalkan secara tiba-tiba.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Angkatan Laut AS, juru bicara kepala Pentagon, Dana White, menyatakan permohonan maaf atas kesimpangsiuran berita ini.
"Kapal itu sekarang sudah bergerak ke utara ke Pasifik Barat. Semua seharusnya dikomunikasikan dengan lebih jelas," katanya sebagaimana dikutip
The New York Times.