Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Israel enggan mengomentari tudingan media lokal yang menyebut serangan negara tersebut sebagai penyebab ledakan di dekat Bandara Internasional Damaskus, Suriah.
"Kami tidak bisa mengomentari laporan seperti itu," kata juru bicara militer Israel ketika ditanya apakah pihaknya terlibat dalam serangan di Bandara Damaskus, Kamis (27/4).
Diberitakan
Reuters, dua orang sumber pemberontak yang beroperasi di Damaskus menyebut lima serangan menghantam tempat penyimpanan senjata milik milisi yang didukung oleh Iran.
Al-Manar, stasiun televisi Libanon yang berafiliasi kepada Hisbullah, sekutu pemerintah Suriah, menyebut serangan itu diduga diakibatkan oleh serangan udara Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan stasiun televisi tersebut, serangan itu hanya mengakibatkan kerusakan material dan tidak memakan korban jiwa.
Dalam perang saudara, Presiden Suriah Bashar al-Assad didukung oleh Rusia, Iran dan milisi Syiah termasuk Hisbullah. Milisi itu adalah sekutu dekat Iran sekaligus musuh bebuyutan Israel.
Pejabat Israel sebelum peristiwa ini sempat menyebut pergerakan apapun oleh unit Hisbullah di Suriah sebagai "garis merah" yang memaksa mereka melakukan serangan udara atau artileri di masa lalu.
Media pro-pemerintah Suriah dan organisasi pengamat Syrian Observatory for Human Rights melaporkan sebuah ledakan terjadi dekat bandara.
Seorang warga yang tinggal di pusat Damaskus, beberapa kilometer dari lokasi, mengatakan goncangannya terdengar cukup keras hingga ia terbangun dari tidur.
Para sumber pemberontak menyebut serangan mengakibatkan kebakaran. Menurut mereka, apinya berasal dari area militer yang digunakan Tehran untuk memasok senjata kepada milisi dan pasukan Suriah.