China Berkeras Tolak Penerapan Sistem Anti-rudal AS

CNN Indonesia
Selasa, 02 Mei 2017 20:18 WIB
China kembali menegaskan penolakannya terhadap sistem anti-rudal AS (THAAD) yang mulai beroperasi di Korsel dan dinilai bisa memperkeruh keadaan di kawasan.
Foto: U.S. Department of Defense, Missile Defense Agency/Handout via Reuters
Jakarta, CNN Indonesia -- China kembali menolak keras penerapan sistem pertahanan rudal kontroversial milik Amerika Serikat (THAAD) yang mulai beroperasi di Korea Selatan dengan mendesak Washington segera menghentikan penggunaan alutsista itu.

"Kami akan dengan tegas mengambil tindakan yang diperlukan untuk membela kepentingan kami," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, pada Selasa 92/5) tanpa menjelaskan lebih jauh.

Diberitakan Reuters, komentar ini dilontarkan Beijing menyusul pernyataan seorang pejabat pasukan pertahanan AS yang menuturkan bahwa THAAD sudah mulai beroperasi dan memiliki kemampuan mencegat rudal Korut.
Selama ini, China berkeras menolak penempatan sitem pertahanan tersebut lantaran khawatir radar THAAD berpotensi ikut memata-matai wilayahnya, walaupun Washington terus menekankan alat ini murni diterapkan untuk kepentingan defensif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beijing juga tak setuju dengan pengerahan sistem anti-rudal ini karena dianggap dapat semakin memicu amarah Korea Utara dan memperkeruh suasana di kawasan yang tengah memanas.

Situasi di Semenanjung Korea kian memanas sejak awal 2017 lalu. Korut terus menjadi sorotan setelah pada awal tahun baru lalu, pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un, memerintahkan penguatan program rudal balistik antarbenua (ICBM) negaranya.
Sepanjang tahun ini, Korut pun sudah meluncurkan sejumlah uji coba rudal, dua di antaranya mencapai perairan di dekat wilayah Jepang.

Presiden Donald Trump mendesak pemerintahan Presiden Xi Jinping untuk lebih bebruat banyak mengendalikan ambisi nuklir Korut, sekutu dekat China.

Taipan real estate itu sempat menganggap kontribusi China selama ini tidak cukup menghentikan denuklirisasi Korut.
Baru-baru ini, Trump memuji langkah terbaru Beijing yang memblokir ekspor batu bara ke Pyongyang sebagai salah satu upaya menekan negara paling terisolasi itu.

Merespons provokasi rudal Pyongyang yang kian mengkhawatirkan, Trump mengerahkan kapal induk USS Carl Vinson dan sebuah kapal selam pembawa peluru kendali USS Michigan ke kawasan Semenanjung Korea.

Kapal induk itu membawa sedikitnya 60 pesawat tempur dan ribuan pasukan angkatan laut AS.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER