Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Israel menyatakan seorang warga Palestina ditembak dan menderita luka karena mencoba untuk menusuk polisi dekat situs suci yang disengketakan di Hebron, Tepi Barat, Kamis (4/5).
Insiden terjadi dekat situs yang disebut oleh warga Muslim sebagai Masjid Ibrahim dan dikenal Yahudi dengan sebutan Gua Patriarki di kota yang dalam keadaan tegang itu, di mana ratusan pemukim Israel tinggal di bawah penjagaan di antara 200 ribu warga Palestina.
"Petugas merespons ketika tersangka mendekatinya dengan senjata pisau," kata pernyataan polisi Israel yang dikutip
AFP.
"Teroris itu ditembak dan area ditutup."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Palestina itu berasal dari area Hebron, kata polisi.
Rumah sakit Israel yang merawat tersangka menyebutnya sebagai seorang pria berusia 25 tahun. Dia menderita luka ringan hingga sedang.
Gelombang kerusuhan yang meledak pada 2015 telah merenggut nyawa 261 warga Palestina, 41 warga Israel, dua warga Amerika, seorang warga Yordania, warga Eritrea, Sudan dan Inggris, menurut
AFP.
Kebanyakan warga Palestina yang tewas melakukan serangan pisau, pistol atau mencoba untuk menabrakkan mobilnya, kata otoritas Israel.
Sementara sisanya ditembak mati dalam unjuk rasa atau bentrokan. Selain itu, ada pula yang tewas karena serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Kekerasan antara kedua pihak mulai mereda beberapa bulan belakangan ini.