Kabar Kemenangan Macron Menyebar Cepat

CNN Indonesia
Senin, 08 Mei 2017 00:55 WIB
Media Belgia merilis hasil kemenangan Macron atas Le Pen dalam pemilu Perancis. Meski belum bisa dikonfirmasi, kabar itu menyebar dengan cepat.
Emmanuel Macron dikabarkan unggul atas kandidat Le Pen di pemilihan umum Perancis sebagai Presiden. (REUTERS/Benoit Tessier)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rakyat Perancis memilih Presiden, Minggu (7/5) yang menjadi sebuah pertarungan antara pemilih muda pro-Uni Eropa dan eurosceptic, anti-imigran, ultra kanan.

Polling opini memprediksi mantan Menteri Ekonom Emmanuel Macron akan memenangkan posisi sebagai presiden untuk lima tahun ke depan mengalahkan kandidat dari Front Nasional Marine Le Pen pasca-skandal saat kampanye mereka.

Hasil penghitungan hingga pukul 18:00 waktu setempat oleh media Belgia yang yang baru saja dikeluarkan dari empat lembaga survei mengatakan Macron mendapat 62-67 persen suara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian kabar ini belum bisa dikonfirmasi, lantaran tidak seharusnya hasil itu dipublikasikan sebelum pemilihan ditutup. Namun menurut laporan Reuters, hasil tersebut telah tersebar secara daring yang mana sebelumnya hasil survei sebelum hari pemilihan terbukti akurat di pemilu terdahulu.

Penutupan pencoblosan akan berakhir pada Senin (8/5) dini hari, pukul 02:00 WIB, sekitar pukul 19:00 waktu Perancis.

Macron dianggap kuat. Ia adalah kandidat berhaluan tengah yang pro-Uni Eropa masih diunggulkan, kendati dibayangi isu peretasan masif. Sementara, rivalnya, Marine Le Pen, juga tidak bisa dianggap enteng.

Le Pen didukung dua anggota parlemen dan puluhan senat, sementara Macron tidak punya ‘bekingan’ di dua lembaga legislatif itu.

Meskipun demikian, siapapun pemenang pemilu kali ini, Perancis dipastikan punya haluan baru, terutama soal kebijakan luar negeri. Pasalnya, kedua kandidat punya pandangan berbeda soal urusan ini.

Masa depan Perancis di Uni Eropa menjadi arena pertarungan utama kedua capres selama kampanye. Le Pen menyebut Uni Eropa akan ‘mati’ dan bersumpah melakukan ‘Frexit’, alias referendum untuk mengeluarkan Perancis dari organisasi internasional itu.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER