China Siap Konsolidasi Politik dengan Presiden Baru Korsel

CNN Indonesia
Kamis, 11 Mei 2017 02:32 WIB
Presiden China Xi Jinping siap memperkuat kepercayaan politik dan kerja sama untuk menangani perbedaan dengan Korsel di bawah pemerintahan Presiden Moon Jae-in.
Presiden China Xi Jinping siap memperkuat kepercayaan politik dan kerja sama untuk menangani perbedaan dengan Korsel di bawah pemerintahan Presiden Moon Jae-in. (Foto: Reuters/Bogdan Cristel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden China Xi Jinping mengucapkan selamat atas terpilihnya Moon Jae-In sebagai presiden baru Korea Selatan dalam pemilu Selasa (9/5) dan berjanji mempererat kerja sama antar kedua negara di saat situasi Asia Timur tengah memanas akibat krisis nuklir Korea Utara.

"Saya selalu mementingkan hubungan Korsel dan China. China bersedia bekerja sama dengan Korsel untuk mempertahankan hubungan kedua negara dengan susah payah," ucap Xi dalam ucapan tersebut, Rabu (10/5).

Xi juga berharap, di era pemerintahan baru Korsel, Beijing dan Seoul bisa lebih kuat lagi membangun rasa saling percaya demi menyelesaikan perbedaan di antara keduanya secara damai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atas dasar saling pengertian dan saling menghormati, China akan mengkonsolidasikan kepercayaan politik, menangani dengan tepat perbedaan, memperkuat koordinasi dan kerja sama,s erta mempromosikan hubungan bilateral yang lebih sehat dan stabil," tutur Xi kepada Moon.

"Saya ingin bekerja sama dengan Anda untuk membuatpengembangan hubungan China-Korsel menguntungkan bagi kedua belah pihak dan masyarakat kedua negara," katanya menambahkan, seperti dilansir kantor berita Xinhua, dikutip AFP.

Moon, seorang politikus liberal memenangkan pemilu Korsel dengan suara telak sebesar 40 persen.

Kemenangan mantan pengacara HAM ini sekaligus mengakhiri kisruh politik selama berbulan-bulan yang berujung pada pemakzulan mantan presiden konservatif, Park Geun-hye atas dugaan korupsi.

Moon, yang juga pernah maju dalam pemilu 2012 lalu, menekankan pendekatan yang lebih bersifat mendamaikan terhadap Korut dengan mengutamakan dialog dan rekonsiliasi.

Pria 64 tahun ini juga menyatakan ketidaksetujuannya terkait penempatan sistem anti-rudal Amerika Serikat (THAAD) di negaranya baru-baru ini.

Serupa dengan Moon, Beijing pun berkeras menolak penerapan sistem pertahanan tersebut yang menganggap bis amengancam keseimbangan keamanan di kawasan.

China juga khawatir penempatan THAAD itu bisa mempengaruhi keamanan negaranya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER