Jakarta, CNN Indonesia -- Rezim Korea Utara mengucapkan selamat kepada presiden Perancis terpilih baru, Emmanuel Macron dengan harapan agar negara Eropa Barat itu bisa mencapai "kesejahteraan" dalam pemerintahan baru, sebuah pernyataan langka yang dibuat negara paling terisolasi itu.
"Berharap Macron sukses dalam pekerjaan dan tanggung jawabnya atas pembangunan dan kemakmuran Perancis," kata media corong pemerintah, KCNA, mengutip pernyataan kepala negara seremonial Korut, Kim Yong-Nam, Selasa (9/5), seperti dikutip
AFP.
Dalam pernyataan itu, Yong-nam juga menekankan, memperkuat hubungan bisa menguntungkan masyarakat di kedua negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, selama ini, Paris tak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Pyongyang, yang selama ini dikenal karena ambisi pengembangan senjata nuklirnya yang berbahaya.
Macron, 39, berhasil memenangkan pemilu Perancis putaran kedua pada Minggu (7/5) dengan meraup 65 persen suara, mengalahkan rivalnya yang berhaluan ekstrem kanan, Marine Le Pen, yang hanya berhasil mendulang 35 persen suara saja.
Ucapan selamat ini datang di saat suasana kawasan Semenanjung Korea memanas, menyusul rangkaian uji coba rudal yang dilakukan rezim pemerintah Kim Jong-un sejak awal tahun baru ini.
Dua di antara uji coba rudal tersebut jatuh di dekat perairan Jepang, meningkatkan ancaman keamanan di kawasan.
Menanggapi kenakalan Korut ini, Amerika Serikat menyarankan Pyongyang untuk tidak meluncurkan provokasi lebih lanjut atau opsi militer bisa diambil oleh gedung Putih.
Presiden Donald Trump bahkan telah mengerahkan kapal induk USS Carl Vinson ke dekat perairan Korut.