AS Siap Berunding jika Korut Hentikan Uji Coba Rudal

CNN Indonesia
Rabu, 17 Mei 2017 04:13 WIB
Amerika Serikat akan mempertimbangkan untuk berbicara langsung dengan Korea Utara jika negara terisolasi itu sudah menghentikan uji coba rudal dan nuklirnya.
Dubes AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan bah negaranya akan mempertimbangkan untuk berbicara langsung dengan Korea Utara jika Pyongyang sudah menghentikan uji coba rudal dan nuklirnya. (Reuters/Stephanie Keith)
Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat akan mempertimbangkan untuk berbicara langsung dengan Korea Utara jika negara terisolasi itu sudah menghentikan uji coba rudal dan nuklirnya.

“Kami mau berbicara, tapi jika kami melihat proses dan uji coba nuklir berhenti,” ujar Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Nikki Haley, setelah menghadiri rapat Dewan Keamanan, Selasa (17/5).

Dalam rapat tersebut, utusan AS dan China untuk PBB mendiskusikan resolusi sanksi baru untuk Korut setelah negara pimpinan Kim Jong-un itu dilaporkan melakukan uji coba rudal balistik jarak jauh pada Minggu (15/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sedang kami bicarakan. Belum ada hasilnya. Tentu saja kami mengarah ke penjatuhan sanksi dan kita akan lihat hasilnya nanti,” tutur Haley.

Uji coba rudal ini memang menjadi sorotan besar dunia. Pasalnya, Korut mengklaim bahwa rudal Hwasong-12 itu memiliki kapasitas mutakhir yang dapat membawa hulu ledak nuklir.

Tak hanya itu, para analis juga mengakui bahwa Korut berhasil meluncurkan rudal dengan jarak paling jauh. Rudal itu dilaporkan melesat sejauh 787 kilometer dan mendarat di Laut Jepang.

Analis memperkirakan, jika dilontarkan dengan kemampuan maksimal, rudal itu dapat menempuh jarak 4.500 kilometer. Mereka pun mengakui perkembangan pesat program senjata Korut yang kemungkinan sudah mendekati penyempurnaan rudal balistik antar-benua (ICBM).

Selama ini, Pyongyang kerap mengancam akan menghancurkan AS, yang mereka tuding mendorong Semenanjung Korea ke ambang perang nuklir dengan melaksanakan latihan militer bersama Korsel dan Jepang.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER