Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan bom yang diklaim oleh kelompok teror ISIS menewaskan 20 pemberontak Suriah di markas besar Ahrar al-Sham, Minggu (22/5).
Menurut Obeservatory for Human Rights, organisasi monitor yang berbasis di Inggris, dua ledakan menghantam markas yang berada di sebuah desa di timur Saraqeb, Idlib.
Ahrar al-Sham menyatakan pelaku tunggal mengendarai sepeda motor ke arah bangunan lokasi kejadian, meledakkan bahan peledak yang dipasangkan ke tubuhnya sendiri sehingga menewaskan dan melukai puluhan pasukan pemberontak.
Sejumlah foto di media sosial menunjukkan jenazah dalam keadaan mengenaskan dan sepeda motor di luar bangunan kecil di desa tersebut. Gambar-gambar itu masih belum bisa diverifikasi.
ISIS, yang mengklaim serangan tersebut melalui media propagandanya, tidak berpihak pada siapa-siapa dalam perang saudara yang telah berkecamuk selama enam tahun di Suriah, termasuk kelompok pemberontak tersebut.
Merupakan basis pertahanan pemberontak, Idlib juga sudah dilanda peperangan sejumlah faksi di luar ISSI.
Bentrokan awal tahun ini mempertemukan kelompok Ahrar al-Sham melawan pasukan sempala Al-Qaidah, Hayat Tahrir al-Sham.
Pasukan pemerintah menggunakan bentrokan antara pemberontak ini, terutama dalam pertempuran terpusah di dekat Damaskus, untuk merebut kembali daerah-daerah yang hilang dalam konflik tak berkeseudahan yang melanda negeri tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT